Jejamo.com, Metro – Suwanto, salah seorang pandai besi asal 23A Karangrejo, Metro Utara, Kota Metro, punya penghasilan jutaan rupiah dalam sebulan.
Selama ini, barangkali banyak orang yang menganggap remeh dan enggan menggeluti usaha yang dijalani Suwanto ini. Boleh jadi, tak banyak yang tahu berapa penghasilan dari pekerjaan menempa besi ini.
Kebanyakan orang mungkin menganggap usaha ini adalah ikhtiar yang kuno dan tidak memiliki peluang bisnis pada zaman sekarang.
Padahal, usaha pandai besi masih memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Setidaknya, hal itu dibuktikan dengan penghasilan yang didapat Suwanto dari usaha sebagai pandai besi.
Dalam satu bulan, ia mengaku mampu mengumpulkan Rp7 jutaan. Menurutnya, itu didapat hanya dari omzet usaha pandai besi yang ditekuninya puluhan tahun silam.
Untuk mengulik informasi lebih lengkap dari usaha pandai besi itu, jejamo.com pada Jumat siang, 15/4/2016 menyambangi kediaman Suwanto.
Sesampai kami di rumah pengusaha pandai besi itu, Suwanto dan dua anak buahnya tengah sibuk menempa besi-besi yang akan dibuatnya menjadi berbagai jenis peralatan pertanian.
Suara khas yang timbul dari besi panas beradu dengan palu pun terdengar mengiringi kesibukan Suwanto.
Setelah menyadari kedatangan kami, Suwanto dan anak buahnya menghentikan aktivitas dan menyapa ramah.
Ia pun menyempatkan waktu sejenak untuk berbincang-bincang menceritakan usaha pandai besinya.
Ia bercerita, usahanya itu sudah digeluti sejak 10 tahun silam dan masih dilakoni sampai saat ini. Menurutnya, hal itu lantaran usaha pandai besi memiliki peluang ekonomi yang sangat menjanjikan dan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Hasilnya menjanjikan, sebulan omzet Rp7 juta lebih. Kalau bersihnya setelah dipotong dengan semua modal, sekitar Rp3 jutaan kurang lebihnya. Ya pokoknya cukuplah untuk sehari-hari,” jelasnya.
Pandai besinya, lanjutnya, membuat peralatan khusus pertanian seperti sabit, golok, pisau, cangkul, juga pedang. “Macam-macam, ada sabit, cangkul, pisau, bahkan ada juga yang pesen pedang. Bermacam-macam,” ungkapnya.
Dalam sehari, seorang pandai besi bisa membuat 15 alat pertanian.
“Ke-15 itu terdiri dari beberapa jenis alat pertanian. Tergantung dari pemesan. Jadi tidak difokuskan sehari membuat sabit atau sehari membuat cangkul. Pagi itu kita buat, sore nanti sudah siap dijual,” katanya.
Alat-alat pertanian buatan Suwanto dijual sampai Kotabumi, Way Abung, hingga luar Lampung. “Paling jauh pengiriman hingga ke Jambi dan Bengkulu,” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk sabit, ia jual Rp50 ribu, golok (Rp50 ribu-Rp150 ribu), cangkul (Rp200 ribu), pisau (Rp20 ribu).
“Kalau ada yang pesan sabit dengan model berbeda harganya bisa Rp60 ribu. Kalau golok Rp150 ribu itu yang modelnya berbeda dengan yang kami buat, seperti pedang dan lainya,” pungkasnya.(*)
Laporan Wahyu, Wartawan Jejamo.com