Jejamo.com, Bandar Lampung — Seiring berjalannya waktu dan zaman, perkembangan internet sangat pesat. Begitu juga dengan industri media online dan media sosial yang sangat memudahkan masyarakat karena bisa dibuka kapan saja dan di mana saja.
Pastinya, hal itu menimbulkan plusĀ dan minus bagi beberapa industri yang ada saat ini. Contohnya industri radio yang semakin hari semakin berkurang pendengarnya.
Seperti Radio Swara wajar yang berada di Jalan Cendana, Pahoman, Bandar Lampung, tepatnya di depan SMA Xaverius. Swara Wajar berdiri pada tanggal 25 Oktober 1973 berdasarkan akta yang diterbitkan dari PT Radio Swara Wajar. Tetapi, sebenarnya Swara wajar mulai mengudara sekitar tahun 1971.
āMenjamurnya dari media online dan media sosial yang sangat pesat justru menjadi tantangan-tantangan. Bahkan, dampaknya bagi semua radio, bukan hanya swara wajar,ā ucap Ancilla Cucu Lukman, penyiar Swara Wajar.
Agar tetap mendapatkan tempat di hati paraĀ pendengarnya, lanjut Ancilla, Swara Wajar menyiasatinya dengan menggandeng media partner supaya memberi kemudahan bagi pendengar.
āKami pun punya Facebook, Instagram, dan website yang juga live streaming. Program kami sendiri tentang rohani, pendidikan, musik, dan kebudayaan,” pungkas Ancilla. (Timotius Kevin)