Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tak Hanya Mengantuk dan Lelah, Ini Tanda Anda Kurang Istirahat

Ilustrasi. | foxnews.com
Ilustrasi. | foxnews.com

Jejamo.com – Sudah cukupkah waktu Anda untuk beristirahat? Waktu terbaik untuk istirahat adalah saat kita tidur. Tidur ikut memperlancar proses peredaran darah, regenerasi sel-sel tubuh, juga membantu produksi enzim dan hormon.

Berbagai penyakit mangancam bila kita kekurangan tidur. Mulai dari yang kecil seperti kulit kering dan kusam, kantong mata menebal, dan jerawat, hingga ancaman serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Tak hanya mengantuk dan lelah, tubuh yang kurang istirahat akan menunjukkan beberapa gejala. Berikut ini tanda-tanda yang timbul di antaranya:

  1. Selalu Lapar

Ahli otak dan pengobatan tidur, Dr Chris Winter, mengatakan salah satu tanda kurang tidur adalah selalu lapar. “Jika otak tidak mendapat energi yang cukup dengan tidur, dia akan mengganti kekurangan tenaga dari makanan,” katanya.

Kurang tidur dan istirahat akan meningkatkan produksi ghrelin, hormon rasa lapar di perut. Winter menjelaskan, kelebihan ghrelin menyebabkan tubuh meminta makanan berlemak dan manis.

Selain itu, menurut dia, kurang tidur akan mempengaruhi leptin atau hormon kenyang. “Ketika tidak mendapat tidur yang cukup, seseorang cenderung makan lebih banyak makanan berlemak dan manis karena sinyal tubuh kenyang terganggu,” ucapnya.

  1. Berat Badan Bertambah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kurang tidur menyebabkan rasa lapar dan akhirnya menggiring tubuh menyantap makanan manis dan berlemak. Makanan itu tentu mengakibatkan berat badan bertambah jika tak diimbangi dengan aktivitas. “Ketika lelah, Anda tidak akan sadar makanan apa yang masuk ke tubuh,” ujar Winter. “Anda mencari dan memakan apa saja yang membuat tubuh melek.”

Winter melanjutkan, kurang tidur mempengaruhi metabolisme tubuh secara langsung. “Proses metabolisme tubuh akan menurun,” jelasnya. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 2012, tidur 4,5 jam sehari selama empat hari berturut-turut dapat menurunkan respons sel lemak tubuh terhadap hormon insulin sebanyak 30 persen. Akhirnya, lemak yang seharusnya diubah insulin menjadi energi tubuh, malah tertimbun dalam tubuh.

  1. Lebih Impulsif

Ahli kesehatan, Gail Saltz, mengatakan tubuh yang lelah cenderung melakukan sesuatu tanpa berpikir. “Kemampuan Anda memilih makanan serta menahan diri menjadi lebih sulit,” katanya.

Tidak hanya terkait dengan makanan, dalam keadaan lelah, seseorang cenderung bertindak spontan, seperti marah-marah kepada orang lain. “Sebab, otak tak mampu melarang tubuh,” ujar dosen neurologi dari Universitas Northwestern, Chicago, Kelly Baron.

  1. Sering Lupa

Mungkin Anda sering lupa menaruh kunci atau hal-hal kecil lain. Itu salah satu tanda kurang tidur. “Ketika lelah, otak yang biasanya memperhatikan urusan detail menjadi tidak fokus,” kata Winter. Karena itu, cukup tidur berpengaruh terhadap kesehatan otak dalam jangka panjang.

Sebuah studi yang dilakukan Institut Kesehatan Nasional terhadap tikus menunjukkan otak melakukan proses detoksifikasi saat tidur. Dengan demikian, tidur sangat penting membersihkan sel-sel otak.

  1. Sulit Mengambil Keputusan

Ketika kurang tidur, kemampuan memecahkan masalah akan menurun sehingga urusan sekolah atau karier terganggu. “Kurang tidur mempengaruhi kemampuan kognitif otak sehingga fungsinya untuk memecahkan masalah dan merespons sesuatu secara cepat dapat turun,” kata Baron.

  1. Kemampuan Motorik Turun

Hal-hal sepele, seperti menjatuhkan barang atau tersandung, bisa jadi merupakan dampak kurang tidur. Tubuh yang lelah dapat mengurangi konsentrasi sehingga pergerakan tubuh tak terkendali. “Jika tubuh terlalu lelah, fungsi otak akan menurun,” ujar Winter. “Bahkan naik-turun tangga bisa menjadi aktivitas berat bagi otak karena sulit memproses gerakan tubuh.”

  1. Emosional

Ketika kurang tidur, mungkin Anda akan merasa lebih moody atau emosional. “Anda menjadi lebih reaktif ,” ujar Baron. Karena itu, kurang tidur mungkin penyebab utama Anda menangis atau marah karena masalah sepele, seperti ketika menonton film sedih atau menjelang deadline, tapi pekerjaan belum selesai.(*)

Populer Minggu Ini