Jejamo.com, Metro – Pembuat film dokumenter Kasepuhan Cipta Gelar, Dandhy Dwi Laksono mengatakan, Ekspedisi Indonesia Biru yang ia mulai awal 2015 bertujuan melihat Indonesia lebih utuh.
Aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini menjelaskan, produk televisi selama ini belum mampu memotret Indonesia secara lebih utuh. Ia juga mengkritik program televisi yang menayangkan pelosok negeri dengan artis sebagai bintangnya.
“Akhirnya dalam tayangan itu hanya ada artis yang berteriak jijik saat melihat atau memegang sesuatu yang tak biasa ia pegang,” kata Dandhy saat mengisi diskusi film itu di hadapan tiga ratusan mahasiswa STAIN Metro, Sabtu, 26/12/2015.
Ekspedisi Indonesia Biru memotret beberapa pelosok Indonesia dengan ragam khazanah. Warga Kasepuhan Cipta Gelar di daerah Sukabumi sendiri beragama Sunda Wiwitan. Bentuk gotong-royong di Kasepuhan ini dilakukan ribuan warga di komunitas warga itu.
Sebelumnya diberitakan, tiga ratusan mahasiswa STAIN Metro menonton film dokumenter Kasepuhan Cipta Gelar yang dibikin jurnalis dan pembuat film dokumenter Dandhy Dwi Laksono. Adapun acara ini diprakarsai Komunitas Cangkir Kota Metro.(*)
Baca Juga: Dandhy Dwi Laksono Diskusi Film “Kasepuhan Cipta Gelar” di STAIN Metro Lampung
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com