Jejamo.com, Metro – Dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi Provinsi Lampung tahun 2016 sebesar 1 juta ton gabah kering giling (GKG), Kota Metro ditargetkan untuk dapat memenuhi produksi padi sebesar 27.220 ton GKG.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Metro Yeri Ehwan, terdapat beberapa kendala pada masa tanam (MT) II atau Gadu 2016, guna untuk mencapai target produksi padi khususnya di Kota Metro.
Seperti kendala berupa terbatasnya suplai air Irigasi, yang akan sangat terasa pada lahan sawah yang berada di ujung saluran tersier. Juga kendala berupa terbatasnya tenaga tanam dan alat olah tanah (Handtractor), serta terbatasnya keinginan para petani untuk menerapkan tanam padi dengan sistem Jajar Legowo.
“Sistem tanam padi jajar legowo masih sangat kurang diminati Petani, padahal sistem ini dapat meningkatkan hasil produksi padi,” papar Yeri, Rabu, 30/3/2016.
Selain penuntasan kendala demi perwujudan program swasembada pangan nasional, lanjut Yeri, terdapat pekerjaan rumah dinas pertanian dan semua pihak yang terkait untuk tetap mengamankan harga jual padi saat masa panen raya.
Pengamanan harga tersebut, kata dia, sebagai kunci agar harga jual padi tidak jatuh terlalu rendah. Juga sebagai upaya, untuk tetap menjaga stok atau cadangan Pangan Nasional.
“Pada saat yang tepat, Bulog diharapkan dapat menyampaikan upaya-upaya yang dapat dilakukan, terkait pengamanan harga jual padi atau beras para Petani,” tutup Yeri.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com