Jejamo.com, Bandar Lampung – Caleg DPR usungan Nasdem dapil Lampung 1 Taufik Basari menyampaikan bahwa bicara milenial sama seperti bicara revolusi 4.0.
Itu ia sampaikan dalam diskusi publik bertemak “Caleg millenial Lampung bisa apa?” yang dihelat di G-Ummati Cafe, Bandar Lampung, oleh komunitas Nuwo Millenial, Sabtu, 6/4/2019.
Taufik mengatakan, perjalanan peradaban manusia di dunia telah melalui 3 kali revolusi industri. Perpindahan yang sangat cepat dari suatu keadaan di mana manusia berproduksi.
Ia menyampaikan, pertama adalah akhir tahun 1700-an di awal 1800-an, ditandai ditemukannya mesin uap. Yang menandakannya adalah masa ketika manusia melakukan sebuah produksi barang dengan manual dan mandiri.
Misal sepatu yang secara personal diproduksi sesuai dengan pesanan, diukur dan diproduksi satu per satu.
Taufik mengatakan, setelah ditemukan mesin uap dan lain-lain tersebut, produksi beralih ke mekanik atau mesin. Di mana sudah adanya mesin yang menjalankan.
Mulai adanya kelas- kelas rakyat. Seperti kelas buruh yang sangat banyak. Terjadi perpindahan keahlian personal ke mekanik.
Yang kedua adalah revolusi teknologi, yaitu teknologi yang mempermudah mesin bergerak sehingga tidak terlalu membutuhkan buruh, walau ini belum sempurna.
Ketiga, teknologi digital yang lebih canggih. Di sini banyak proses yang dilakukan dengan digitalisasi, di mana mesin-mesin sudah bisa di program.
Dan sekarang adalah era 4.0, di mana digitalisasi dari seluruh kehidupan.
“Dulu digital fokus pada produksi atau komponen, sekarang setiap kehidupan sudah dikuasai oleh digitalisasi,” ungkapnya di hadapapara generasi muda yang hadir dalam acara tersebut.
“Sekarang satu gadget sudah bisa untuk melakukan apa pun. Dulu komputer besar, laptop besar, sekarang sudah makin tipis, untuk menghasilkan produksi butuh beberapa alat sekarang sudah bisa dilakukan hanya pada satu alat,” ucapnya.
Taufik mengatakan, ini adalah penanda semakin mempersempitnya jarak dan waktu.
“Saat ini pengiriman barang sudah memakai drone. Dari amazon.com dan itu sekarang sudah mulai berlangsung,”ungkapnya.
“Ketika 4.0 benar-benar di depan mata, maka yang jadi pertemuannya adalah kaum millenial, karena yang paling akrab dengan teknologi,” tandasnya.
Ia mengingatkan kepada kaum millenial, 4.0 akan berlangsung dengan cepat.
“Ketika kita tidak masuk ke revolusi industri maka akan ketinggalan, bagaimanapun kita harus menguasai teknologi sampai komprehensif ke dalam dalamnya. Jangan sampai ketinggalan, ketinggalan dikit sudah bahaya,” pesannya.
Taufik menyampaikan kepada caleg-caleg lain yang bisa berkomunikasi langsung dengan kaum muda, dan juga kepada kaum milenial saat ini untuk bisa bersama-sama meningkatkan sektor sektor kehidupan nantinya, seperti pariwisata, pertanian, dan lainnya dengan teknologi tersebut.
[Jenny Wulan Suryani]
