Jejamo.com, Bandar Lampung – Ayat-ayat Alquran dan hadis telah membahas konsepsi zakat dengan tuntas. Selanjutnya Rasulullah SAW dan para sahabatnya, sebagai generasi didikan Rasulullah SAW yang mempraktikannya sebagai model agar mudah diteladani dan dicontoh.
Dalam berinfak, banyak kisah-kisah menakjubkan yang diperlihatkan sahabat yang menunjukkan mereka adalah hartawan dan dermawan.
Sahabat Umar Ibn Al-Khattab menjelaskan, “Suatu hari Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk berinfak dan aku tunaikan perintahnya. Aku berkata: hari ini, aku mendahului Abu Bakar Ash Shiddiq. Kemudian aku datang kepada Rasulullah SAW membawa setengah hartaku sebagai sedekah. Rasulullah SAW bersabda: ‘Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu’? Aku menjawab: setengahnya. Kemudian Abu Bakar telah datang membawa seluruh hartanya sebagai sedekah. Rasulullah bertanya kepadanya: ‘Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu’? Ia menjawab: ‘Aku sisakan Allah SWT dan Rasul-Nya’. Kemudian aku berkata: ‘Aku tidak mampu melampauimu selamanya’.” (HR At Tirmidzi).
A’masy menceritakan dari shahabat Umar bin Al Khattab r.a, “Suatu saat aku di samping Umar bin Khattab, beliau membawa 20.000 dirham dan tidak beranjak dari majelisnya hingga membagikannya. Jika ada harta beliau yang ia senangi, maka disedekahkan. Dan beliau banyak bersedekah gula”.
Saat ditanyakan hal itu kepadanya, beliau menjawab: ‘aku menyukainya dan Allah SWT berfirman: Artinya: “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian hartamu yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha mengetahui”. (QS Ali Imran: 92)
Sahabat Utsman r.a memberi sebuah sumur bernama sumur rumah seharga 40.000 dirham dan menginfakkan 10.000 dirham untuk pasukan perang.
Sahabat Zubair bin al Awwam memiliki seribu budak yang membayar kharaj kepadanya. Tetapi tidak ada satupun kharaj yang mereka bayarkan itu masuk ke rumahnya, karena ia sedekahkan semuanya.
Shahabat Thalhah Bin Ubaidillah menjual sebidang tanah miliknya seharga 700.000 dirham. Uang tersebut ada ditangannya suatu malam dan ia tidak bisa tidur karena takut dengan harta tersebut hingga dini hari tiba dan langsung ia infakkan.
Sahabat Anas menceritakan bahwa Abu Talhah adalah sahabat Anshar di Madinah yang paling banyak kurmanya, dan yang paling disenanginya adalah Birha yang menghadap masjid. Ia menginfakan Birha yang ia senangi karena mengetahui firman Allah SWT surat Ali Imran ayat 92 tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: “Harta itu menguntungkan” (HR Bukhari dan Muslim). Begitulah di antara kisah keteladan para shahabat dalam berinfak.
Mereka telah menjadi contoh bagaimana mudahnya berinfak, mudahnya berbagi harta yang mereka cintai dan dapatkan dengan lelah bukan hanya karena mereka memahaminya sebagai tanggung jawab sosial tetapi karena iman yang kuat kepada Allah SWT.
Dr Oni Sahroni adalah Dewan Pengawas Syariah (DPS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
Untuk Anda warga Lampung yang hendak menyalurkan zakat, infak, dan sedekah ke IZI Lampung, silakan menghubungi kantor di Jalan Zainal Abidin Pagaralam Nomor 4 Rajabasa Bandar Lampung. Atau menghubungi nomor telepon 0721-8050054 atau ponsel 0823-74445600.(*)