Jejamo.com, Lampung Tengah – Pencurian yang terjadi di SMA Negeri 1 Seputihmataram, Lampung Tengah, pada Minggu dini hari, 21/01/2018, terekam CCTV. Para pelaku yang membawa senjata tajan saat beraksi berhasil mengggondol delapan unit laptop merek Asus dari laboratorium komputer sekolah tersebut. Seorang penjaga sekolah sempat memergoki aksi kawan pencuri itu.
Kepala SMAN 1 Seputihmataram I Made Tantra mengatakan kejadian sekitar jam lima pagi. Dari rekaman CCTV diketahui ada dua orang pelaku yang melakukan pencurian dengan cara mencongkel pintu ruangan laboratorium komputer.
“Dari rekaman CCTV ada dua orang pelaku, satu orang terlihat jelas wajahnya. Mereka sempat kepergok oleh penjaga sekolah kami,” ujarnya.
Dia menjelaskan, para pelaku masuk ke dalam lingkungan sekolah dengan cara melompat pagar. Lalu berjalan ke ruang bendahara komite lalu mencungkil jendela. Setelah melihat tidak ada barang berharga, pelaku lalu bergerak menuju selatan untuk mengecek situasi masjid sekolah. Lalu pelaku keluar dengan meloncati pagar sekolah, tak lama berselang di titik lokasi yang sama pelaku kembali memasuki area sekolah.
“Pelaku sempat loncat keluar lalu masuk lagi, satu orang berjaga di dekat dapur dan satu lagi masuk lab dengan cara mencongkel pintu lab. Setelah situasi aman, pelaku yang berjaga masuk ke dalam lab membantu rekannya yang sedang mengemasi laptop, ” ujarnya Made Tantra.
Kerugian yang dialami pihak sekolah mencapai puluhan juta rupiah. Pihaknya berharap aparat kepolisian dapat bekerja sama dengan lingkungan agar dapat menciptakan kondisi yang aman.
“Kerugian kami, delapan unit laptop merek Asus yang satu unitnya seharga Rp6 juta. Kami sudah lapor polisi, ada dua petugas yang cek TKP. Harapan kami pihak berwajib dapat bekerja sama dengan lingkungan untuk melakukan pengamanan,” imbuhnya.
Sementara YD, penjaga sekolah, mengatakan sebelum pukul 04.00 pagi dirinya pulang ke rumah untuk mandi dan tak lama berselang ia kembali menuju masjid sekolah.
“Saya pulang untuk mandi. Setalah itu saya kembali dan azan di masjid lalu salat sunah. Selesai salat saya keliling sekolah sekitar pukul lima. Saya mendapati jendela ruang lab komputer terbuka, saya lihat jendelanya sudah tercokel lalu saya buka dan laptop sudah tidak ada. Terus saya masuk ruang itu lalu menghidupkan lampu dan terlihat satu orang sedang duduk di antara meja. Dia mau saya pegang tapi mengeluarkan senjata dan menyerang saya dengan membabi buta. Untungnya tidak ada luka bacok, hanya luka terbentur pintu saat saya menghindar dari serangan pelaku. Setelah itu pelaku lari lompat pagar bersama rekannya lalu kabur dengan mengendarai sepeda motor,” jelasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com