Jejamo.com, Lampung Tengah – Tingginya harga daging sapi saat ini, membuat usaha penggemukan sapi mulai dilirik sejumlah warga di Lampung Tengah, khususnya yang bermodal besar.
Wardi, satu dari beberapa warga di Lampung Tengah yang tertarik terjun di dunia peternakan. Bermodalkan Rp 150 juta, Wardi mampu meraih keuntungan yang sangat menjanjikan.
“Saya menjalankan bisnis ini karena tertarik dengan keuntungan yang cukup lumayan. Tapi memang memerlukan modal yang lumayan besar sekitar Rp 150 juta,” ungkap Wardi kepada jejamo.com, Jumat, 29/01/2016.
Dengan modal yang cukup besar ini, proses perawatan harus maksimal agar bobot sapi naik sesuai target saat panen nanti.
“Dalam 1 tahun rata-rata panen sebanyak 3 kali. Dalam sehari bobot sapi harus naik minimal 1,5 kilo agar sesuai dengan target pasar, karena ini juga termasuk keuntungan kita,” imbuhnya.
Ia mengaku, awal menjalankan usaha tersebut ia mengeluarkan modal Rp 18 juta untuk membeli sapi. Sementara keuntungan ia peroleh ketika panen dimana bobot sapi naik menjadi beberapa kali lipat.
“Harga daging sapi per kilogram berapa, langsung kalikan saja, disitulah kami mendapatkan keuntungan. Terlebih dalam 1 tahun bisa panen 3 kali,” pungkasnya.(*)
Laporan Adrian Arlambang, Wartawan Jejamo.com