Jejamo.com – Seorang terpidana mati yang akan menjalani eksekusi di Georgia, AS punya permintaan unik sebelum ajal menjemputnya. Steven Spears (54), pria yang mengaku membunuh mantan kekasihnya, meminta sebuah pizza besar sebelum menerima suntik maut.
Tak seperti terpidana mati lainnya, Spears tak pernah mengajukan banding atas vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya. Kepada psikiater penjara, Spears mengatakan, dia tak ingin mati, tetapi juga tak mau menghabiskan hidupnya di dalam sel penjara yang sangat sempit.
Juru bicara Departemen Pemasyarakatan Georgia mengatakan, eksekusi dilakukan di penjara terbesar negara bagian itu di dekat kota Jackson pada Rabu, 16/11/2016, pukul 19.30 waktu setempat.
Spears dikabarkan menolak pembacaan doa terakhir, tak meninggalkan pernyataan terakhir, dan juga tak memberikan kata-kata terakhir di kamar eksekusi. “Dia hanya meminta piza daging ukuran besar sebagai makanan terakhirnya,” ujar sang juru bicara.
Spears membunuh Sheri Holland setelah perempuan itu memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
Setelah ditangkap, dalam pemeriksaan, Spears mengakui semua perbuatannya dan mengatakan dia sudah memperingatkan Sheri bahwa dia akan membunuhnya jika berhubungan dengan pria lain.
Setelah divonis hukuman mati, Spears menolak untuk mengajukan banding. Bahkan, permohonan pengampunan di saat-saat terakhir dilakukan kuasa hukum dan mantan istri ketiganya.(*)
Kompas.com