Jejamo.com, Lampung Tengah – Ratusan masyarakat yang menjadi nasabah Koperasi BMT Mandiri Raya di Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, gigit jari lantaran tabungan yang mereka titipkan di BMT tersebut dibawa kabur pimpinannya.
Azhar, warga Kampung Kalirejo, mengatakan, awal mula BMT tersebut lantaran adanya investasi dari masyarakat setempat yang hendak menjadi karyawan.
“Awalnya warga di sini ditawarkan menjadi karyawan, tapi harus investasi Rp30 juta. Lalu ada 300 warga yang ikut dan bekerja di BMT itu. Mereka merekrut karyawan tidak mengunakan standar sebagaimana mestinya, yang penting ada uang bisa bekerja,” ujarnya.
Seiring berjalannya kegiatan BMT tersebut, masyarakat yang tergiur dengan reward program yang ditawarkan BMT, menjadi nasabah dan menitipkan uang di sana.
“Mereka diiming-imingi hadiah. Masyarakat menabung Rp00 juta, nasabah berhak mendapatkan motor matic. Jika menabung Rp10 juta, mendapatkan lemari es. Jika Rp5 juta, dapat televisi atau kompor,” imbuhnya.
Ia menambahkan, ketika nasabah hendak mengambil tabungan, uangnya dibawa pimpinan BMT.
“Ini mau Lebaran, saat nasabah mengambil uang mereka, tidak bisa. Tidak ada uang yang tersisa. Sementara ratusan karyawan juga tidak ada yang tahu,” ungkapnya.
Kini kantor Koperasi BMT Mandiri Raya dijaga lima personel Koramil setempat. Sejak tiga hari lalu, kantor ini terus didatangi ratusan nasabah yang tertipu.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
Itu bener udah dibawa kabur apa hanya isu, kalo emang udah kabur tapi sampe sekarang masih beroprasi