Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tiap Tahun Praja IPDN Tawuran dengan Warga karena Arogan

Kampus IPDN |ist
Kampus IPDN |ist

Jejamo.com, Jawa Barat – Kekerasan yang diduga kembali dilakukan oleh Praja IPDN terhadap Taruna Akmil Magelang Kamis kemarin, membuat kampus pencetak pegawai negeri sipil ini kembali disorot.

IPDN yang mengadopsi kultur militer untuk menjaga disiplin, memunculkan arogansi Prajanya yang tak disukai masyasrakat.

Ketua Pusat Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Muradi menilai bahwa kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengadopsi 80 persen pendidikan militer.

“Jadi mereka tetap merasa bahwa lebih militer dari militer. Setiap tahun yang namanya IPDN itu, tarunanya selalu tawuran sama warga setempat. Itu semacam ritual. Karena warga lokalnya gak suka dengan model IPDN yang arogan,” ujarnya seperti dilansir jejamo.com dari Merdeka.com, Selasa, 1/12/2015.

Menurut Muradi, tradisi gemar melakukan kekerasan itu menjadi kultur yang sulit dihindari. Hal ini berbeda dengan kultur pendidikan di Akmil atau Akpol. Menurutnya di Akmil dan Akpol peserta didik dipoles dengan pemahaman seputar HAM.

“Akmil dan Akpol lebih lunak karena mereka sangat keras tapi ketika berinteraksi tidak sok tegas, arogan, dan sebagainya. Untuk akademi lebih baik Akpol sama Akmil dari pada sekolah kedinasan seperti IPDN,” tuturnya.

Muradi menegaskan bahwa, di Akpol dan Akmil, strategi pembangunan kulturnya mengacu pada reformasi TNI-Polri. Ada sebagian dari karakter mereka yang perlahan dikikis agar bisa diterima oleh publik. Namun di IPDN, tak ada unsur pembangunan kultur yang disesuaikan dengan pendekatan sosial ke masyarakat kekinian.(*)

Populer Minggu Ini