Jejamo.com, Bandar Lampung – Tiga anak muda asal Lampung, yaitu Syayid Awar, Nedi Sulendro, dan Candra Gani, berhasil menggagas sebuah aplikasi Iqro dari Android yang memudahkan orang dalam membaca Alquran.
Peluncuran aplikasi Iqro diadakan di Tango Hostel, Jalan Sultan Agung, Labuhanratu, Kedaton Bandar Lampung, Minggu, 10/9/2017. Bertajuk “Berantas Buta Aksara Alquran”, ketiganya berharap semakin banyak masyarakat Indonesia, khususnya di Lampung, yang bisa membaca Alquran.
CEO Iqro Syayid Awar mengatakan, peluncuran aplikasi ini dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari perwakilan komunitas dan instansi di Lampung.
“Kemudian dilanjutkan dengan sisi panel diskusi yang bertema Pemuda dalam menciptakan Apps oleh Plt. Ketua MUI Provinsi Lampung Dimyati Rois dan Ketua AJI Bandar Lampung Padli Ramdan,” ujarnya kepada jejamo.com.
Syayid menjelaskan, isu buta aksara Alquran di Indonesia dijawab Iqro sehingga bisa menjadi.
“Sebanyak 54 persen warga kita buta aksara Alquran. Fakta inilah yang mendasari kami bergerak dan menciptakan aplikasi Iqro,” jelasnya.
Menurutnya, pada dasarnya, aplikasi Iqro mempertemukan orang yang ingin belajar mengaji dengan mentor atau guru ngaji.
“Sudah ada 200 mentor yang tergabung di Iqro dan siap membantu masyarakat yang membutuhkan guru ngaji. Cukup download Iqro di Playstore Android,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk ke depannya, setelah Kota Bandar Lampung, pihaknya akan melanjutkan peluncuran aplikasi Iqro di 5 kota besar lainnya, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Palembang.
“Kami berharap aplikasi ini dapat memotivasi banyak orang untuk belajar membaca Alquran dan meminimalkan buta aksara Alquran. Mentor sudah diverifikasi, yaitu mereka paham cara membaca Alquran yang benar dan baik,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com