Jejamo.com, Tanggamus – Serangan anjing liar resahkan warga Semaka, Tanggamus. Polsek Semaka mengimbau warga untuk waspada. Apalagi dalam sehari tiga bocah jadi korban gigitan hewan terinfeksi rabies itu.
Hal itu disampaikan Plt Kapolsek Semaka Iptu Lusiyanto saat mengunjungi keluarga korban. Menurut dia, warga harus waspada saat berpapasan dengan anjing liar dan orang tua harus mengawasi anak-anak saat sedang bermain di luar rumah meski satu ekor anjing liar sudah dibunuh warga.
Dijelaskannya, ada 8 tanda anjing terinfeksi rabies yang harus diwaspadai yaitu anjing yang terlihat gelisah dan agresif, sering menyendiri, takut dengan cahaya, takut dengan air, takut dengan suara, air liur yang berlebihan, ekor ditekuk di antara dua kaki, dan mengigit apa saja yang ada disekitarnya. Salah satu hewan yang sering mengalami penyakit ini adalah anjing, khususnya anjing liar yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik.
Bocah yang menjadi korban gigitan anjing liar yakni Zerina Aqilla (1,5) warga Pekon Srikaton, mengalami luka cakar di wajah bagian hidung dan kening. Korban ditangani Puskesmas Sudimoro dan telah dilakukan suntikan vaksin dan akan diberi serum antirabies.
Korban kedua Alpi Febriani (2,5) mengalami luka di bagian telinga kanan dan kepala kanan, sudah mendapatkan penanganan medis Puskesmas Sukaraja dan telah disuntik vaksin dan akan diberi serum antirabies.
Kemudian korban ketiga, warga Pekon Padawaras mengalami tiga luka gigitan pada lengan kiri, sudah mendapatkan penanganan medis Puskesmas Semaka. Korban juga sudah disuntik vaksin dan akan diberikan serum antirabies.
Berdasarkan informasi dari warga, diduga ada dua ekor anjing liar yang menyerang ketiga bocah itu. Satu ekor anjing sudah dibunuh warga dan masih ada satu ekor yang masih berkeliaran. ” Atas keberadaan anjing tersebut, kami masih terus mencari informasi ciri-ciri dan keberadaan anjing liar tersebut untuk dilumpuhkan. Semoga tidak ada korban lagi,” jelas Iptu Lusianto dalam rilis yang diterima Jejamo.com, Jumat, 25/8/2023.(*)