
Jejamo.com, Bandar Lampung – Tiga kabupaten di Lampung masuk dalam lokasi khusus atau lokus stunting. Lampung masih dianggap daerah dengan angka stunting yang tinggi.
Tiga daerah itu adalah Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Timur.
Demikian disampaikan Direktur YKWS Febrilia Ekawati saat konferensi pers usai deklarasi NGO Indonesia Peduli Stunting di Hotel Emersia, Jumat, 29/3/2019.
Febrilia Ekawati bilang, untuk wilayah Lampung Tengah, daerah dengan tingkat stunting yang tinggi adalah Bandarsurabaya. Kata dia, pemicunya adalah sisi pangan yang belum memenuhi.
Stunting sendiri adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak karena kekurangan gizi.
Febrilia Ekawati menambahkan, stunting banyak terjadi di perdesaan.
Namun, di Bandar Lampung, khususnya bagian pesisir yang belum ada sanitasi memadai, stunting juga terjadi.
“Bukan sekadar masalah pengetahuan. Stunting juga dipicu lingkungan yang tak baik,” kata dia.
Stunting, kata dia, bisa menghambat Indonesia memanfaatkan bonus demokrafi pada tahun 2035.
Semua pihak, kata dia, mesti bertanggung jawab.
“Data WHO menunjukkan pada tahun 2017, angka stunting di Indonesia mencapai 36,4 persen. Itu urutan ketiga tertinggi prevalensi di Asia,” kaa dia. [Sugiono]