Jejamo.com, Bandar Lampung – Untuk mencegah anak-anak menjadi korban pedofil, orangtua perlu waspada. Psikolog yang juga dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari mengatakan, biasakanlah menjalin komunikasi secara terbuka dengan menanyakan aktivitas harian anak, dengan siapa mereka berinteraksi secara intens.
“Waspadai jika ada orang dewasa yang memberi perhatian berlebihan kepada anak kita atau senang menghabiskan waktu berduaan dengan anak kita,” ujar Shinta kepada jejamo.com via percakapan Facebook, Kamis, 12/5/2016.
Menurut Shinta, bersama sekolah, orangtua bisa mengajarkan pendidikan seksual sejak dini yang kontennya disesuaikan dengan usia anak.
“Bisa dimulai dengan mengajarkan alat-alat vital dengan nama yang benar, bagaimana cara berpakaian yang menjaga alat-alat vital, mengajarkan sentuhan-sentuhan yang tidak pantas, dan mengajarkan respons untuk berteriak atau melarikan diri,” ujar alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu.
Shinta menuturkan, pihak sekolah bisa mengamati dengan lebih peka terhadap anak-anak yang terlihat bermasalah. Misalnya terlihat menyendiri, murung, sedih, cemas, dan takut untuk menggali lebih lanjut apakah ada masalah pada anak tersebut.
“Pihak sekolah perlu membangun kepercayaan terhadap anak sehingga anak bersedia bersikap terbuka dan mengomunikasikan apa yang terjadi pada dirinya,” ujarnya.
Shinta menambahkan, sekolah dan orangtua perlu konsisten menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada anak secara tulus. Sebab, kata dia, anak-anak yang kurang memperoleh perhatian dan kasih sayang, mudah merespons perhatian dan kasih sayang dari pedofil,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,seorang siswi TK Pertiwi Kota Metro menjadi korban kejahatan seksual dari oknum satpam di institusi tersebut. Pelaku sudah ditahan setelah Polda Lampung turun tangan langsung.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com