Jejamo.com, Bandar Lampung – Untuk membangun Bandar Lampung menjadi kota modern yang lebih baik pada masa mendatang diperlukan beberapa hal. Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung Handrie Kurniawan mengatakan, beberapa syarat itu antara lain partisipasi masyarakat.
Handrie menuturkan, jika semua persoalan diserahkan kepada eksekutif kemungkinan besar tidak akan berjalan. Butuh partisipasi masyarakat dalam membangun Bandar Lampung.
Handrie mengatakan, persoalan sampah misalnya.
Sampah akan lebih mudah diselesaikan masalahnya jika partisipasi masyarakat muncul.
Misalnya dengan memunculkan kesadaran tidak membuang sampah di sungai dan mau memilah sampah organik dan nonorganik sejak dari rumah tangga.
“Partisipasi ini yang dibutuhkan dan bisa dimulai dari mahasiswa. Mahasiswa bisa memberikan edukasi kepada warga sekitar bantaran sungai agar tidak membuang sampah ke kali,” kata Handrie saat menjadi narasumber diskusi soal kota ini yang digelar KAMMI Bandar Lampung di aula gedung DPRD setempat, Ahad, 19/5/2019.
Handrie menambahkan, politik yang harmonis antara kota dan provinsi serta pusat juga mesti terealisasi. Selama ini, kritik Handrie, Pemkot dan Pemprov sering berseberangan. Sehingga, komunikasi ke tingkat pusat untuk membawa alokasi bujet dari Pusat ke Bandar Lampung sering tidak terealisasi.
“Ke depan ini tidak boleh lagi,” kata dia.
Selain itu, dunia usaha juga perlu mendukung. Sebab, dunia usaha bisa menjadi motor pembangunan di kota ini.
Handrie tak lupa memuji kiprah Wali Kota Herman HN dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Saya menjadi anggota DPRD sejak pemilu 2009 sampai pemilu tahun ini. Kita bangga karena PAD Bandar Lampung meningkat dari Rp800 miliar sampai Rp2,6 triliun,” kata dia.
Diskusi publik ini diselenggarakan KAMMI Bandar Lampung dalam rangka musyawarah kerja daerah. Selain Handrie Kurniawan, narasumber lain adalah Ketua Harian Lampung Sai Rycko Menoza. [Sugiono]
