Jejamo.com – Banyak kalangan pekerja muda atau generasi milenial yang terheran-heran melihat laju perkembangan bisnis properti di Indonesia. Terutama saat melihat harga rumah yang ternyata cukup fantastis nilainya. Tak jarang para pekerja muda patah semangat dan malah berpikir pesimis dapat memiliki rumah dalam waktu dekat.
Namun demikian, memiliki rumah bukanlah hal mustahil. Masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh keinginan Anda, termasuk hasrat memiliki rumah.
Masalah memiliki rumah juga terkendala besarnya uang muka. Selain itu, sulitnya mendapat pekerjaan tetap, ataupun bunga KPR yang makin hari makin tinggi. Sehingga penghasilan pekerja muda tidak mencukupi untuk dapat diterima oleh pihak pemberi kredit.
Kondisi ini memang memprihatinkan, mengingat rumah adalah kebutuhan primer, bukan sekunder atau malah tersier. Tiap orang bekerja keras salah satunya untuk memenuhi kebutuhan yang satu ini. Tanpa adanya tempat tinggal maka kehidupan sehari-hari dan masa depan tentu jadi tidak menentu.
Berikut tips jitu agar pekerja muda bisa membeli rumah seperti dikutip dari cermati:
Program cicilan DP
Susahnya menyediakan uang muka dapat diatasi dengan mengikuti program cicilan DP. Ini merupakan cara untuk mencicil uang muka selama jangka waktu tertentu. Sehingga ada baiknya manfaat ini dipakai sebagai alternatif membayarkan DP.
Biasanya kemudahan ini ditawarkan oleh pihak pengembang, di mana DP dapat cicil sebanyak 12x atau 24x. Setelah DP lunas, barulah pengajuan KPR kepada pihak bank dilaksanakan. Dengan demikian otomatis hal ini membantu meringankan kesulitan para pekerja muda. Anggapannya seluruh biaya kepemilikan rumah jadi bisa dicicil.
Namun, sekalipun bermanfaat, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harga beli akan jauh lebih tinggi. Karena itu siapkan pemikiran bahwa cara ini akan jauh lebih mahal. Kedua, jika gagal menyelesaikan cicilan maka biasanya cicilan akan hangus atau tidak kembali sepenuhnya. Tergantung pada perjanjian di awal dengan pengembang yang bersangkutan.
Menabung otomatis untuk DP
Jika ingin memiliki rumah, paling tidak harus siap dahulu dengan dana untuk uang mukanya. Uang tersebut bisa didapat dengan menabung.
Sebenarnya, menabung adalah salah satu cara paling efektif, namun masih banyak pekerja muda yang sulit mengatur keuangannya. Entah karena belum terbiasa atau karena memiliki gaya hidup yang tinggi. Hal kecil tersebut memadamkan langkah untuk rutin menyetorkan simpanan untuk tujuan tertentu seperti uang muka rumah.
Dengan permasalahan yang seperti itu, ada baiknya jika menerapkan tabungan otomatis. Ini merupakan fasilitas tabungan auto-debet yang dapat diatur terpotong secara otomatis oleh pihak bank pada rekening Anda. Supaya efektif, setting saja tanggal pemotongan dana di awal bulan. Jadi setelah menerima gaji maka akan langsung terpotong oleh tabungan tersebut.
 Susahnya menyediakan uang muka dapat diatasi dengan mengikuti program cicilan DP. Ini merupakan cara untuk mencicil uang muka selama jangka waktu tertentu. Sehingga ada baiknya manfaat ini dipakai sebagai alternatif membayarkan DP.
Biasanya kemudahan ini ditawarkan oleh pihak pengembang, di mana DP dapat cicil sebanyak 12x atau 24x. Setelah DP lunas, barulah pengajuan KPR kepada pihak bank dilaksanakan. Dengan demikian otomatis hal ini membantu meringankan kesulitan para pekerja muda. Anggapannya seluruh biaya kepemilikan rumah jadi bisa dicicil.
Namun, sekalipun bermanfaat, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harga beli akan jauh lebih tinggi. Karena itu siapkan pemikiran bahwa cara ini akan jauh lebih mahal. Kedua, jika gagal menyelesaikan cicilan maka biasanya cicilan akan hangus atau tidak kembali sepenuhnya. Tergantung pada perjanjian di awal dengan pengembang yang bersangkutan.
KPR tenor panjang
Inilah kemudahan yang bisa didapat oleh pekerja muda. Karena baru mulai bekerja, tentu batasan usia pensiun masih cukup lama.
Anda bisa mencoba mengambil tenor KPR yang paling maksimal. Saat ini, bank memberi pinjaman KPR maksimal dalam jangka waktu 25 tahun. Jadi bagi para pekerja yang masih berusia di bawah 30 tahun pasti bisa memanfaatkan masa tenor sepanjang itu.
Dengan tenor yang lebih lama otomatis cicilan akan lebih ringan. Sehingga kemungkinan pihak bank menyetujui permintaan KPR pasti akan lebih besar. Mengingat penghasilan Anda mungkin masih belum terlalu besar dibandingkan dengan yang telah lama bekerja.(Merdeka.com)