Jejamo.com, Bandar Lampung – Provinsi Lampung selama ini dikenal sebagai penghasil kopi robusta dengan kualitas prima. Komoditas ini banyak dinikmati di luar negeri karena hasilnya mayoritas di ekspor.
Di daerah perkotaan, kepopuleran kopi robusta masih kalah dibanding jenis arabika asal Aceh maupun Sumatera Utara. Padahal dengan pengolahan yang tepat, kopi robusta bisa menghasilkan cita rasa yang nikmat dan tak kalah dari arabika.
Ada empat tahap dalam pengolahan kopi robusta yang akan meningkatkan cita rasanya, seperti dikutip dari majalah trubus.
Pertama, pemanen hanya memetik buah matang seutuhnya yaitu yang berkulit merah. Hindari memetik buah hijau.
Kedua, seleksi biji kopi untuk menyingkirkan biji pecah bercendawan maupun terserang hama.
Ketiga, Pascagiling kupas kulit, tiriskan biji, giling ulang dan sortir. Lalu cuci biji kopi dengan air mengalir. Setelah benar-benar bersih, simpan biji kopi dalam karung agar terfermentasi. Esoknya biji itu dijemur ulang. Proses ini dinamakan proses semi-wash, hal ini akan menghasilkan kopi robusta sedikit asin atau gurih di lidah.
Keempat, dalam proses penyangraian biji atau roaster, api harus disesuaikan dengan kebutuhan panas. Dengan panas sedang kemudian setelah hampir matang dikurangi panasnya akan meningkatkan cita rasa kopi robusta.
Sebaliknya apabila disangrai dengan panas tinggi dan konstan akan menghilangkan cita rasa unik dalam kopi robusta seperti asin dan manis, meski dengan cara ini bisa mempercepat pekerjaan.(*)
