Jejamo.com – Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Oktober 2017 merupakan awal peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau dikenal dengan musim pancaroba. Salah stu ciri paling kentara adalah perubahan cuaca yang ekstrem dalam waktu sehat. Alhasil kondisi ini cenderung menganggu kondisi kesehatan tubuh.
Berikut ini tips menjaga kesehatan di musim pancaroba seperti disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Laurentius Aswin Pramono, SpPD, MEpid, di acara diskusi media bertajuk “Cegah Panas Dalam di Musim Pancaroba” di kawasan Gondangdia, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Tubuh rentan alami panas dalam saat cuaca mengalami perubahan ekstrem karena tubuh cenderung dehidrasi sehingga imun tubuh cepat menurun.
“Dua faktor pemicu panas dalam saat pancaroba yaitu lingkungan yang cuacanya berubah cepat dan imun menurun. Imun menurun ini bisa disebabkan banyak hal, seperti tubuh yang dehidrasi dan makan makanan kurang bergizi,” ujar dr Aswin.
Dia menambahkan, untuk mencegah dehidrasi, seseorang dianjurkan mengonsumsi air mineral sebanyak 2 liter per hari. Cairan yang cukup dapat melancarkan metabolisme tubuh agar imunitas tetap bertahan baik.
“Selain itu, tubuh butuh yang namanya vitamin dan mineral. Vitamin c serta mineral dari gypsum fibrosum dan calcitum, dalam kandungan sebuah minuman, sebaiknya juga dikonsumsi untuk memberikan kebutuhan tubuh,” paparnya.
Selain itu, Aswin juga mengingatkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dengan menyiapkan pakaian yang cukup tebal saat keluar rumah. Tidak hanya itu, pemberian vaksin influenza juga dibutuhkan agar pencegahan maupun pengobatan panas dalam, dapat berjalan dengan lebih cepat.
“Olahraga yang rajin juga dapat memicu tubuh tetap bugar. Selain itu, meski virus panas dalam tidak spesifik, tapi seringnya dipicu oleh virus influenza. Maka pengobatannya melalui vaksin influenza di usia berapa saja, anak-anak, dewasa, atau juga lansia,” ujarnya.(*)