Jejamo.com – Rasa percaya diri dapat membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam karier, percintaan, maupun saat berinteraksi dengan orang lain. Rasa percaya diri bisa dilatih. Caranya pun tak sulit. Berikut ini beberapa strategi cerdas untuk membangun kepercayaan diri.
- Latih Kontak Mata
Saat bercakap-cakap dengan seseorang, pertahankan kontak mata Anda dengan lawan bicara. Cara ini menunjukkan bahwa Anda terlibat penuh dengan pembicaraan dan tidak terlihat lemah.
Kontak mata merupakan langkah awal untuk tidak terlihat pasif. Cobalah berlatih. Lakukan hal seperti ini dalam setiap interaksi dengan orang lain, maka sedikit demi sedikit rasa percaya diri pun akan tumbuh.
- Perhatikan Bahasa Tubuh
Rasa gugup bisa membuat tubuh Anda bergerak tanpa disadari, seperti berulang kali memegang rambut, memainkan kuku, atau menggerakkan kaki. Gerakan-gerakan seperti itu menunjukkan Anda ragu akan kemampuan diri sendiri. Berbicara terlalu cepat juga bisa memperlihatkan keragu-raguan Anda.
Karena itu, biasakan berdiri dan duduk tegak saat berbicara dengan orang lain. Sikap seperti ini akan memperlihatkan Anda punya rasa percaya diri penuh di depan orang lain.
- Lakukan Ritual
Sesuatu biasanya berjalan alamiah ketika Anda merasa nyaman dengan diri sendiri. Untuk itu, coba buat sebuah rutinitas yang bisa menenangkan perasaan Anda sebelum melakukan pekerjaan penting.
Misalnya, seorang petenis biasa memukul-mukul bola sebanyak empat kali sebelum melakukan servis atau seorang dokter bedah membersihkan tangannya berulang kali.
Tindakan ritual semacam itu bisa membuat pikiran lebih tenang dan akhirnya Anda siap menangani situasi apa pun dengan lebih percaya diri.
- Jangan Biarkan Kegagalan Menguasai Anda
Tidak selamanya segala sesuatu berjalan mulus, selalu saja ada kegagalan atau kesalahan kecil yang bisa terjadi. Mungkin Anda lupa isi pidato atau orang tidak tertawa saat mendengarkan lelucon Anda.
Namun, jangan biarkan kegagalan menguasai diri, sehingga Anda tidak berani menghadapi situasi serupa. Cobalah belajar dari kegagalan, ambil sebagai pembelajaran, dan gunakan untuk kesempatan lainnya.(*)
Tempo.co