Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tips Pencegahan Demam Berdarah dari Kepala Puskesmas Kotabumi II

Kepala Puskesmas Kotabumi II dr Hj Yoane Lisa DK | Wahyu/jejamo.com
Kepala Puskesmas Kotabumi II dr Hj Yoane Lisa DK | Wahyu/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Utara – Puskesmas Kotabumi II, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung utara terus melakukan upaya untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerjanya.

Kepala Puskesmas Kotabumi II dr Hj Yoane Lisa DK, menjelaskan, cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit DBD adalah dengan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal satu minggu sekali.

“Ini merupakan cara yang paling efektif untuk melakukan pencegahan DBD,” ujarnya kepada jejamo.com, Senin, 25/1/2016.

Ia melanjutkan, PSN dapat dilakukan dengan cara 3 M+, yakni menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, menguras bak-bak air yang bisa menjadi sarang nyamuk. “Plusnya adalah membersihkan lingkungan sekitar. Semua cara ini dilakukan minimal satu minggu sekali,” jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, dengan melakukan abatesasi. Yakni, membubuhkan bubuk abate ke dalam tempat-tempat penampungan air yang tidak terjangkau untuk dikuras.

“Seperti bak-bak penampungan air di tower dan lainnya. Tetapi kalau untuk kolam ikan, sumur dan comberan tidak perlu diberikan bubuk abate. Fungsi dari abatesasi ini untuk mencegah terbentuknya larfa nyamuk DBD,” jelasnya.

Langkah selanjutnya dengan  melakukan fogging atau pengasapan. Menurutnya, hal ini hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan larfa atau jentik tidak dapat dibasmi Menggunakan pengasapan.

Fogging ini dilaksanakan, harus melalui beberapa tahapan :

  1. Harus ada penderita DBP atau kasus DBD dengan nilai trombosit dibawah 100.000.
  2. Ada surat keterangan dari rumah sakit (KDRS) yang menyatakan bahwa benar pasien telah dirawat Dengan diagnosa DBD.
  3. Dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) oleh petugas puskesmas / dinas kesehatan di rumah penderita dan sekitarnya dalam radius sekitar 100 meter. Dan dari hasil PE ditemukan positif adanya jentik nyamuk DBD.

“Untuk saat ini, di Puskesmas Kotabumi II sudah ada 3 kasus DBD. Yakni, di Kelurahan Tanjung Aman 1 orang, Kelurahan Tanjung Harapan 1 orang, dan Kelurahan Kota Alam 1 orang. Dan semua kelurahan itu sudah dilakukan fogging,” ujarnya lagi.

Yoane juga menghimbau agar seluruh masyarakat agar dapat melaksanakan semua tahapan pencegahan DBD. Karena untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD ini harus ada peran aktif dari masyarakat.

Laporan Buhairi Aidi dan Wahyu, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini