Jejamo.com, Makasar – Panglima Komando Daerah Militer VII Wirabuana, Mayor Jenderal Bachtiar, menyatakan status siaga satu di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Status pengamanan itu dilakukan sebagai buntut dari tewasnya Prajurit Dua Yuliadi, anggota Batalion Infanteri 721 Makkasau, Ahad sore lalu.
“Semua prajurit disiagakan di markas masing-masing. Tidak boleh ada yang keluar tanpa izin atau pemberitahuan. Seluruh senjata juga dikandangkan,” kata Bachtiar dalam jumpa pers di Makassar, Senin 31/08/2015.
Tempo.co memberitakan, selain siaga di markas masing-masing, sejumlah personel tentara ditempatkan di pos-pos polisi untuk membantu pengamanan.
Bachtiar mengatakan, TNI dan Polri telah membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi. Menurut dia, sudah ada dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan. “Dua orang telah diidentifikasi dan masih terus diusut,” ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan tim dari Markas Besar Polri telah turun langsung melakukan pemeriksaan. “Pengusutan penembakan itu akan dilakukan secara profesional dan transparan,” kata dia.
Barung mengatakan, akibat bentrokan itu, terdapat satu pos polisi yang dibakar, satu unit mobil polisi dirusak. Delapan unit sepeda motor dibakar, enam di antaranya kendaraan dinas.
Tapi, menurut Bachtiar, hanya satu sepeda motor dan satu mobil milik polisi yang dirusak anak buahnya. Dia menuding pembakaran sejumlah sepeda motor lain dilakukan masyarakat sipil. “Saya pastikan bukan prajurit kami yang melakukan pembakaran pos polisi,” kata dia.
Kepala Kepolisian Resor Polman Ajun Komisaris Besar Agoeng Adi Koerniawan telah memeriksa dua polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan. “Kami berjanji akan memproses kasus tersebut sesuai hukum yang berlaku,” kata Agoeng.
Menurut dia, dua anggotanya yang diduga melepaskan tembakan adalah Brigadir Dua HR dan Brigadir Satu CW. Agoeng mengatakan belum ada yang secara resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun jenazah Yuliadi sudah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Kading, Desa Waekecce’e, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Bachtiar memimpin langsung upacara pemakaman secara militer.(*)