Jejamo.com, Bandar Lampung – Ratusan warga yang tergabung dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), melakukan aksi demo menolak organisasi (LGBT) Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender dan Liberalisme-Sekulerisme di TuguAdipura Bandar Lampung. Minggu, 28/2/2016.
Dalam aksi demo ini, mereka mengusung tema ” Tolak LGBT : Selamatkan Indonesia Dari LGBT Dengan Syariah dan Khilafah.”
Koordinator aksi Darmawan mengatakan, penyakit LGBT bukan bawaan atau faktor genetik, juga bukan kodrat. Klaim homoseksual tidak bisa diubah secara psikologi juga keliru besar.
“Faktanya, penyakit ini bisa diobati secara psikologi dan dari hasil penelitian Paul Cameron Ph dari Family Research Institute menyimpulkan, peneyebab munculnya homoseksual adalah orang yang pernah di sodomi waktu kecil dan penyebab lain dari faktor lingkungan,” ujarnya.
Menurut dia, perilaku LGBT itu bisa menular kepada orang lain. “Aksi, propaganda dan gerakan LGBT jelas akan memunculkan semua penyebab orang menjadi LGBT. Jika ini dibiarkan, maka perilaku menyimpang itu bisa menjalar ke masyarakat,” urainya.
Darmawan menambahkan, penyebaran organisasi LGBT telah menjadi gerakan yang melibatkan sebagai kelompok dan organisasi lokal dan internasional. Organisasi LGBT saling terhubung satu sama lain. Dalam skala nasional, hingga tahun 2013 terdapat 119 organisasi atau komunitas LGBT di 28 dari 34 Provinsi di Indonesia.
“Ini belum termasuk organisasi-organisasi HAM yang memperjuangkan hak-hak organisasi LGBT. Secara nasional ada dua jaringan organisasi Nasional LGBT yaitu jaringan Gay, Waria dan Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki,” tambahnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com