Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

TPA Terbakar, Guru Ngaji Cantik Suaida Mengaku Sedih

Suaida
Suaida, salah seorang tenaga pengajar TPA Thoriqul Jannah di RW 04 Kelurahan Purwosari, Kota Metro yang terbakar, Senin malam, 11/1/2016 | Wahyu/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Suaida, salah satu tenaga pengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPA) Thoriqul Jannah yang terbakar Senin malam, 11/1/2016 mengaku sedih karena anak-anak didiknya tak lagi bisa belajar mengaji. Hingga kini ia dan pengurus TPA lain masih belum tau kapan bisa memulai kegiatan mengaji bagi anak didiknya.

Suaida yang menjadi guru paling muda di TPA itu mengatakan, sebelumnya ada tiga orang tenaga pengajar TPA yang terletak di samping Masjid Thoriqul Jannah, RW 04 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara itu. Sementara anak didik yang belajar mengaji ada sekitar 30 orang.

Menurut Suaida yang kini masih berkuliah di STAIN Metro, pengurus TPA masih belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengaji akan dimulai lagi. Pasalnya, meski lokasi belajar bisa dipindahkan ke lokasi masjid, namun alat bantu belajar seperti Iqro’, Alquran dan meja belajar yang turut terbakar dalam kejadian tersebut masih belum ada gantinya.

Sementara soal pengalaman menjadi seorang guru mengaji, Suaida sempat menceritakan pengalamannya. Ia mengaku telah mengajar selama dua tahun terakhir. Mengajar mengaji menurut dara yang mengambil jurusan Perbankkan Syariah ini butuh kesabaran yang lebih.

Terutama karena yang dihadapi adalah anak-anak dengan latar belakang yang berbeda-beda. Menurutnya, bila menghadapi sifat anak-anak yang masih suka bermain-main dengan emosi, malah akan membuat mereka berontak dan akibatnya tidak akan mau lagi belajar mengaji.

“Kalau ngajar ngaji ya musti sabar mas, namanya juga ngajar anak-anak, pasti masih suka main-main. Jadi harus sabar dan pintar mencari cara agar mereka mau belajar ngaji dengan serius,” ujar wanita murah senyum itu kepada jejamo.com, Selasa, 12/11/2016.

Suaida termotivasi untuk menjadi pengajar di TPA setempat karena, ia ingin membagi ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak yang menjadi muridnya di TPA tersebut.

“Saya tidak ingin ilmu yang saya miliki menjadi sia-sia tanpa saya bagikan. Karena ilmu ini akan lebih bermanfaat ketika saya bagikan. Dan kenyataannya memang benar, ilmu yang saya miliki dapat membantu para generasi muda menjadi lebih baik lagi dalam memahami ilmu agama Islam,” tuturnya.(*)

Laporan Wahyu, wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini