Berita Bisnis, Jejamo.com – Pemerintah memperkirakan tren batu akik yang terjadi di tanah air telah berperan besar pada peningkatan nilai ekspor perhiasan dan batu permata nasional selama bulan September 2015.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir CNN Indonesia, selama September 2015, terjadi kenaikan nilai ekspor perhiasan dan batu permata sebesar US$127,4 juta atau naik 29,49 persen. Kenaikan ini terbilang fantanstis.
Selama September, nilai ekspor perhiasan dan permata naik menjadi sebesar US$559,3 juta dari US$431,9 juta pada bulan sebelumnya. Sementara, akumulasi nilai ekspor perhiasan dan permata Januari-September 2015 naik menjadi US$4,6 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$3,4 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kenaikan nilai ekspor perhiasan dan permata tersebut mengindikasikan nilai jual yang meningkat cukup tinggi. Sebab, meski nilai ekspor meningkat, volume ekspor justru menurun.
Ia bahkan memperkirakan mulai terjadi pergeseran tren minat terhadap batuan permata yang sempat melanda Indonesia kini telah menjalar ke dunia.
“Bayangan saya, tren batu akik yang melanda di Indonesia mulai melanda dunia, terutama dengan bantuan teknologi media sosial,” kata Sasmito di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis 15/10/2015.
Beberapa negara peminat perhiasan dan batu mulia dari Indonesia diantaranya adalah, Singapura, Afrika Selatan, Eropa dan Amerika.
Namun menurut Samito, kenaikan nilai ekspor komoditas tersebut belum membantu membangkitkan ekspor secara total. Nilai ekspor selama September 2015 tercatat sebesar US$12,53 miliar, turun sebesar 1,55 persen dari capaian Agustus 2015 dan melorot 17,98 persen dari perolehan September 2014.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru dan Terpecaya