Jejamo.com – Sebanyak tujuh negara memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, yang dituduh telah merusak kestabilan di Timur Tengah.
Libya menjadi negara Arab terbaru yang memutus hubungan dengan negara kaya minyak itu, menyusul Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yaman.
Sementara Maladewa menjadi satu-satunya negara di luar Liga Arab yang memutus hubungan dengan Qatar.
Ketujuh negara tersebut memutus hubungan diplomatiknya setelah menuduh Qatar mendukung milisi teroris, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, Houthi, dan Al-Qaeda.
Ketegangan antara Qatar dan sejumlah negara Teluk terjadi setelah kantor berita Qatar menyebut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid al-Thani meminta negara-negara Teluk bekerja sama dengan negeri Syiah, Iran.
Meski pemerintah Qatar menyebut laporan itu muncul karena kantor berita mereka diretas, hal itu tak membuat Arab Saudi dan negara-negara Teluk lain melunak.
Selain memutus hubungan diplomatik, tiga negara Teluk yang berbatasan dengan Qatar mengumumkan penutupan hubungan transportasi dan memberi waktu dua minggu untuk pengunjung dan warga Qatar meninggalkan negara mereka.
Para diplomat Qatar di negara-negara itu juga telah diultimatum untuk segera kembali ke negaranya dalam waktu 48 jam.
Arab Saudi adalah negara pertama yang memutus hubungan setelah menuduh Qatar mendukung kelompok militan dan menyebarkan ideologi kekerasan mereka.
“Qatar mencakup beberapa kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan mengganggu stabilitas di kawasan ini, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, dan Al-Qaeda, serta mempromosikan pesan dan skema kelompok-kelompok ini melalui media mereka secara terus-menerus,” kata pemerintah Kerajaan Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita resmi SPA.(*)
Aljazeera | CNN