Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tulangbawang Barat Targetkan 23.000 Ton Padi Kering Giling di Tahun 2016

Kadis Perkebunan
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tulangbawang Barat, Samsul Komar | Buhairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan kini tengah berfokus untuk mencapai swasembada beras dengan target pencapaian di tahun 2016 ini sebanyak 23.000 ton padi kering giling.

Kepala Dinas Pertanian,Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Tulangbawang Barat, Samsul Komar mengatakan, “Untuk mencapai target itu, kita akan melakukan sejumlah kiat-kiat khusus,” ujarnya di kediamannya di Kotabumi kepada Jejamo.com Minggu, 14/2/2016.

Kiat-kiat itu diantaranya, perbaikan saluran sawah, bantuan bibit padiunggul dan berkualitas, pembuatan sumur bor, bantuan hand traktor, bantuan alat tanam dan alat panen.

Samsul juga menjelaskan, dengan dukungan pemerintah setempat, produksi padi Kabupaten Tulangbawang kini terus mengalami peningkatan baik dari segi lahan maupun jumlah produksinya. Yaitu di tahun 2014 luas lahan 17.000 hektar dengan hasil produksi 19.600 ton gabah. Tahun 2015 lahan meningkat menjadi 19.000 hektar dengan hasil produksi 21.000 ton.

Komar menambahkan, tahun ini pihaknya juga tengah melakukan survei guna mencetak lahan sawah baru seluas 1000 hektar. Rencananya lahan tersebut akan dibuka di Kecamatan Tulangbawang Udik dan Kecamatan Tulangbawang Tengah.

Untuk Kecamatan Tulangbawang Udik, lokasinya di Tiyuh Kartasari, Tiyuh Gunung Katun malai dan Tiyuh Gunung Katun Tanjungan. Sedangkan di Kecamatan Tulangbawang Tengah lokasinya di Tiyuh Panaragan.

Percetakan sawah baru tersebut adalah bentuk inisiatif dinas yang ingin pemanfaatan lahan tidur dan tanah rawa. Namun bagi masyarakt setempat, pembuatan lahan ini juga dibarengi dengan ketentuan, bahwa sawah yang dicetakkan tidak sedang dalam sengketa dan tidak dapat ditanami dengan tanaman lain, kecuali padi selama lima tahun.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, wartawan jejamo.com

Populer Minggu Ini