Jejamo.com, Lampung Timur – Para pegawai di lingkungan Dinas Pasar dan Pertamanan Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan penumpukan batang kayu mahoni di areal kantor setempat.
Hal ini karena tempat penumpukan kayu tersebut menjadi sarang nyamuk dan mengganggu kantor mereka bekerja.
Menurut salah satu pegawai Kantor Dinas Pasar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kayu tersebut merupakan hasil pemangkasan pohon mahoni di sepanjang jalan Kecamatan Pekalongan menuju Sukadana.
“Sudah satu tahun lebih, kayu tersebut berada di areal Kantor Dinas Pasar untuk proses lelang. Meski demikian lelang tersebut belum membuahkan hasil,” ujarnya kepada jejamo.com, Selasa, 12/7/2016.
Menurutnya, karena terlalu lama ditumpuk di luar, kayu tersebut sudah banyak yang busuk dan mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk merajalela. Bahkan menurutnya, salah satu pegawai Dinas Pasar sudah ada yang terkena demam berdarah.
Sementara itu berdasarkan hasil peninjauan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, pihaknya telah meminta keterangan dari Kepala Dinas Pasar terkait tumpukan kayu mahoni tersebut.
Menurutnya, kayu tersebut sudah ada yang menawar, namun karena terlalu rendah pihak dinas belum bersedia melepasnya. “Dulu sudah ada penawaran, namun terlalu murah jadi kami pihak Pemkab tidak menjualnya. Sekarang tunggu proses lelang selanjutnya,” jelas Bupati Chusnunia.
Bupati Chusnunia menambahkan, jika tak kunjung terjual, pihaknya akan menjual kayu tersebut dalam bentuk kayu jadi seperti balok atau reng dan usuk.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com