Berita Pringsewu, jejamo.com – Keterbatasan fisik karena menderita tunanetra tidak menjadi penghalang bagi Jatmiko Yanuar seorang guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pringsewu.
Pria asal Kemiling, Bandar Lampung ini, sudah tiga tahun menjadi guru bagi siswa tunanetra di SLB N Pringsewu tepatnya sejak tahun 2013. Ia dibantu oleh guru lainnya Edang Tri Ningsih.
Jatmiko yang menderita tunanetra sejak duduk di bangku SMP itu mengatakan, mengajar anak berkebutuhan khusus tidak ada bedanya dengan siswa lain.
“Dalam mengajar anak berkebutuhan khusus kami tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuan akademik saja. Namun juga mengajarkan kemandirian dalam keseharian,” ujarnya kepada jejamo.com, Rabu, 25/11/2015.
Jatmiko menjelaskan, hal itu menjadi harapannya, agar anak-anak didiknya nanti setelah lulus bisa mengaktulisasikan diri layaknya masyarakat pada umumnya.
“Metode pembelajaran untuk siswa tunanetra berupa sentuhan dan rabaan. Kami meniadakan pembelajaran yang sifatnya visual,” tandasnya.(*)
Laporan Nur Kholik, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.