Jejamo.com – Pemerintah Turki kembaliĀ membebastugaskan sebanyak 12.800 polisi negara itu terkait tuduhan percobaan kudeta militer di bawah komando Fethullah Gulen. Selasa, 4/10/2016.
Dalam pernyataanresmi yang diunggah ke situs Kepolisian Turki disebutkan, mereka yang dirumahkan diduga terkait dengan pergerakan yang digagas Gulen.
Disebutkan pula, sebanyak 2.523 polisi yang dicopot adalah mereka yang menjabat sebagai kepala kepolisian dalam berbagai tingkatan.
Sebelum ini, puluhan ribu orang dicopot dari pekerjaan mereka di lembaga pemerintahan, baik di militer, kepolisian, lembaga hukum, dan pemerintahan, karena tuduhan serupa.
Ada tak kurang dariĀ 32.000 orang yang dituduh terkait dengan upaya makar tersebut, dan mendapat ganjaran dari pemerintah berkuasa.
Tak terkecuali, lusinan jurnalis yang diduga dipekerjakan oleh Gulen di media-media yang ada di Turki. Selain itu, Pemerintah Turki pun telah menutup sekolah, lembaga sosial dan yayasan, bahkan lembaga medis yang diduga terkait dengan Gullen.
Partai oposisi utama di Turki dan kelompok pembela hak asasi manusia menuduh Pemerintah Turki menggunakan kekuatan dalam konteks “darurat” untuk membungkam pandangan yang berseberangan.(*)
Tempo.co