Jejamo.com, Pringsewu – Menutup 2017, Ridho Ficardo sebagai Kamabida Gerakan Pramuka Provinsi Lampung, diwakili Ka Kwarda Lampung Idrus Efendi, meninjau dan meresmikan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Banyuwangi dan Desa Nusawungu di Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Minggu, 31/12/2017.
Jembatan gantung darurat sederhana ini dibangun secara bergotongroyong oleh tim relawan Vertical Rescue Indonesia, Pramuka, Tagana, TNI, POLRI, unsur Muspicam, selama dua hari berturut-turut.
Maryoto, ayah dari dua putri yang tinggalnya tidak jauh dari jembatan tersebut, sangat berterima kasih dan bersyukur dengan adanya jembatan tersebut.
“Jembatan ini memudahkan kami bersilaturahmi dengan desa tetangga. Saudara-saudara yang bertani dan berkebun semakin dimudahkan dengan jembatan ini. Membuat jarak tempuh semakin dekat,” ucapnya.
Menurut Koordinator Vertical Rescue Indonesia Lampung, Nugroho Setiadji, Ekspedisi 1000 jembatan gantung untuk Indonesia yang dipuji dan dijuluki Jembatan Kebajikan oleh Kick Andy ini, diinisiasi Vertical Rescue Indonesia (VRI).
“Jembatan di Kecamatan Banyumas ini adalah yang ketujuh dibangun di Provinsi Lampung. Lampung menjadi provinsi terbanyak yang membangun jembatan darurat sederhana dan yang terakhir tahun 2017. Total sudah ada 56 jembatan dari target 1.000 jembatan yang kami bangun secara gotong royong se-Indonesia,” kata pria yang kerap disapa Ooc di kalangan anggota VRI.
“Jembatan penyambung asa antara Desa Banyuwangi dan Desa Nusawungu ini melibatkan banyak pihak termasuk Pramuka. Saya acungkan 2 jempol buat Pramuka yang turut membangun jembatan selama 2 hari. Dan juga relawan Tagana yang sudah meluangkan waktu untuk membantu,” tutup Nugroho Setiadji.
Sedangkan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo yang juga sekaligus Kamabida Gerakan Pramuka Provinsi Lampung, yang diwakili Ka Kwarda Lampung Idrus Efendi menyampaikan salam kepada seluruh warga di Desa Banyuwangi dan Desa Nusawungu.
“Ada salam dari Gubernur Ridho Ficardo untuk seluruh warga di sini. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh relawan dari Vertical Rescue Indonesia, Pramuka, Tagana, TNI, POLRI, dan unsur Muspicam dan seluruh masyarakat yang turut andil membantu proses pembangunan jembatan,” kata Idrus Efendi.
“Terima kasih kepada VRI yang dibentuk di Jawa Barat, namun mau bekerja sama dengan Kwarda Lampung. Ada 7 jembatan VRI di Lampung, ini juga berkat Gubernur Lampung yang sudah memelopori kerja sama ini,” kata dia.
Idrus memaparkan, berawal dari jembatan gantung pertama yang menghubungkan Desa Rulung Mulya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, dan Desa Batanghari Ogan, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran. Kedua desa tersebut dipisahkan oleh aliran Way Sekampung.
Dijelaskan, jembatan gantung 146 meter tersebut merupakan jembatan gantung terpanjang yang pernah dibangun oleh Vertical Rescue Indonesia.
“Untuk Kwarda Lampung ini menjadi momen baik. Tugas pemerintah adalah tugas Pramuka juga. Bersama-sama kita pikirkan kepentingan masyarakat Lampung. Ini menjadi inspirasi buat kita agar mau berbuat. Dasarnya adalah gotong royong. Menjadi inspirasi agar kedepannya kita bisa lebih banyak lagi berbuat secara gotong royong,” ujarnya.
“Mewakili Gubernur, saya berpesan agar jembatan ini bisa digunakan dan dipelihara masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kegotongroyongan ini agar bisa terus dipupuk. Sinergi antara Pemkab Pringsewu dan Provinsi Lampung terus ditingkatkan. Dan Kwarda Lampung agar terus memfasilitasinya,” tutup Idrus Efendi.(*)
Rilis