Jejamo.com, Bandar Lampung – Sebanyak 769 siswa tingkat SMA/MA, Senin, 9/4/2018, mulai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran pertama Bahasa Indonesia.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Kota Bandar Lampung Diona Katharina mengatakan, saat ini ada 769 sekolah tingkat SMA yang mengikuti UNBK di Provinsi Lampung.
“Seharusnya di hari pertama UNBK ini ada 469 siswa SMA dan MA sendiri ada sekitar 300 peserta UNBK,” ujarnya saat ditemui di SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Senin siang, 9/4/2018.
Sesuai jadwal hari ini, kata Diona, ada 769 sekolah yang seharusnya mengikuti UNBK. Namun, pihaknya belum mengetahui berapa siswa yang tidak hadir.
“Dari total keseluruhan sebanyak 64.054 siswa SMA/MA dan SMALB yang mengikuti ujian nasional UNBK hari pertama ini,” paparnya.
Dia menambahkan, dari rincian tercatat total keseluruhannya 64.054 peserta yang seharusnya mengikuti ujian nasional dengan rincian 49.458 SMA, 14.533 dan SMALB 63 peserta.
“Kami sengaja mengintip para siswa yang sedang mengerjakan tugas ujian karena harusnya ada 64.054 peserta dan harapannya tak ada gangguan pada UNBK ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 15 Bandar Lampung Ngimron Rosadi mengatakan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baru pertama kali diselenggarakan SMAN 15 Bandar Lampung. Meski begitu, para siswa tidak mengalami kesulitan.
“SMAN 15 baru ini mengikuti UNBK mata pelajaran bahasa Indonesia. Alhamdulilah ujian nasional UNBK siswa tidak mengalami kesulitan dari sisi persiapan komputernya. Alhamdulilah kita sudah siapkan dan ketersediaan listrik juga tak ada kendala,” kata dia.
Lanjut dia, ada 282 siswa SMAN 15 yang mengikuti UNBK terdiri dari 156 siswa IPA dan 126 IPS, waktu ujian dimulai sejak pukul 7.30 hingga selesai pukul 10.00 wib.
“Ujian digelar sampai Kamis, 12/4/2018. Sejuah ini tidak ada kendala karena para siswa telah melakukan simulasi ujian berbasis komputer,” paparnya.
Dia menambahkam, Kalau dari sisi siswa tidak ada kendala tapi kalau dari sisi persiapan ketersediaan listrik, kesediaan komputer atau laptop juga tidak ada kendala.
“Dari kita ada 90 unit komputer dan sebagian siswa bawa sendiri. Tapi kami berharap bantuan yang diperlukan saat ini yaitu komputer atau laptop karena jika di UNBK akan dijalanka terus, sangat diperlukan peralatan tersebut,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com