Jejamo.com – Kasus perampokan bank pertama terjadi di Korea Utara. Bank Sentral Setempat dibobol maling yang mengmbil sejumlah uang tunai pada 4 April lalu.
Insiden ini berawal ketika sekelompok penyerang bersenjata tidak dikenal masuk ke cabang bank sentral di Kota Cheongjin, kota dekat perbatasan Cina, dan merampok uang tunai sekitar 70 won Korea Utara, seperti dilansir Korean Times.
Seorang juru bicara kepolisian menyatakan, bahwa bank yang terletak di dekat Theater Dorip, Provinsi Hamgyong Utara tersebut biasanya dikawal penjaga malam yang bertugas. Namun, saat kejadian, penjaga dilaporkan tidak berada di posnya.
Perampok kemudian memecahkan kaca pintu masuk dan membawa lari uang. Untuk diketahui, Mata uang Won yang menjadi mata uang Korea Utara, tidak memiliki nilai tukar resmi terhadap mata uang asing.
Juru bicara polisi tersebut menambahkan bahwa bank itu masih ditutup dan pihaknya akan terus menyelidiki kejahatan yang diduga kuat dibantu orang dalam tersebut. “Perampokan itu mustahil dilakukan tanpa bantuan orang dalam,” ujar juru bicara polisi Korea Utara.
Kejadian perampokan tersebut menunjukkan bahwa bank di seluruh Korea Utara menyimpan uang lebih banyak dibandingkan biasanya menjelang kongres Partai Pekerja yang diperkirakan dimulai 6 Mei 2016 ini.(*)
Tempo.co