Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Upaya Menjaga Metro Creative Hub Berada di Jalur yang Tepat

Ketua Dekranasda Kota Metro Silfia Naharani (berhijab) saat menjadi narasumber acara talk show terkait Metro Creative Hub, Rabu, 21/6/023. | Anggi/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Sektor kuliner menjadi bagian yang paling diminati di antara 17 subsektor Metro Creative Hub (MCH) yang resmi diluncurkan di penghujung Desember 2022 lalu. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Metro, Silfia Naharani.

MCH sendiri merupakan wadah perkumpulan orang atau komunitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, edukasi, dan studio dari berbagai sektor industri kreatif di Kota Metro yang terletak di Jalan AH Nasution, Kecamatan Metro Pusat dan terintegrasi dengan Dekranasda Metro serta Sentra Kreatif Kota Metro (Sekam).

Sebanyak 17 subsektor dalam MCH terdiri dari pengembangan permainan (game development), kriya (kerajinan tangan), desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, arsitektur, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan dan aplikasi.

“Jadi, dari 4 subsektor nonbasis di MCH, yang sekarang jadi primadona salah satunya soal kuliner,” kata Silfia Naharani saat menjadi narasumber talk show sebuah saluran televisi swasta di Guest House Rumah Dinas Wali Kota Metro bersama Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Metro, Tri Hendrianto dan akademisi Bambang Suhada, Rabu, 21/6/2023.

Silfia menyebut sektor kuliner selain dimintai juga begitu penting sebagai identitas masyarakat kedaerahan. Di Kota Metro, lanjutnya, upaya melestarikan salah satu warisan leluhur itu telah dilakukan lewat berbagai cara, terakhir melalui sebuah serial film pendek bertajuk “Angken Muwaghi” yang diprakasai produser film asal Bumi Sai Wawai, Arif Surakhman.

“Karena meski kita dari macam-macam asal usul, tapi kita berpijak di tanah Lampung. Maka kita harus identikkan dengan kearifan lokal semacam itu. Sejauh ini, upaya mengenalkan masakan khas Lampung harus tetap digencarkan, agar tidak hanya populer di kalangan kita saja. Kalau bisa malah nantinya ini bisa jadi menu andalan di perhotelan misalnya. Kita juga kan sudah kenalkan melalui film Angken Muwaghi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Metro, Tri Hendrianto memastikan MCH akan terus bergerak maju, tidak hanya berputar di empat subsektor yang basis saja. Pun dengan hasil yang sudah dicapai tetap akan dipertahankan.

“Yang pasti, MCH tidak hanya berhenti di satu subsektor. Seperti misalnya di bidang fesyen, produk kain wastra ini juga lo bahkan sudah mewakili Indonesia sampai ke Turki. Tadinya populer di Metro, kemudian mewakili provinsi di tingkat nasional dan sekarang sudah go international,” jelasnya.

“Konsistensi juga harus kita lakukan terus untuk mempertahankan yang sudah kita capai ya. Seperti misalnya Festival Hari Jadi Kota Metro, tentu para pelaku ekraf itu banyak yang dilibatkan. Kita juga sedang menggagas Metro Sport Tourism yang nantinya akan ada banyak cabor yang kita promosikan di situ, sebagai olahraga rekreasi misalnya. Nanti konsepnya hampir mirip dengan Car Free Day,” lanjutnya.

Di sisi lain, Bambang Suhada menilai dari sudut pandang akademisi, MCH harus didorong kembali dengan melibatkan kaum intelektual dari perguruan tinggi. Menurutnya akademisi telah melakukan berbagai riset yang dinilai bakal bermanfaat untuk perkembangan MCH.

“Kita harap pemerintah daerah sering-seringlah ngobrol dengan kalangan perguruan tinggi, karena kami punya lo riset-riset yang bakal bermanfaat untuk kemajuan MCH ini. Saya sebagai akademisi, mau lihat perkembangannya sampai di mana, kan ada inisiasi, pertumbuhan, perkembangan sampai dengan kemajuan. Kalau ini tidak dievaluasi, kan kita tidak mengerti sudah sampai di mana MCH ini. Sejauh ini kan ada empat subsektor nonbasis, sedangkan itu kan totalnya ada 17 subsektor, maka sudah tentu nantinya 13 subsektor nonbasis akan menyusul, agar terlihat perkembangannya. Kita saling berkontribusi saja pokoknya, inisiatif,” tandasnya.(*) (Anggi)

Populer Minggu Ini