
Jejamo.com – Kepala Gereja Katolik Yunani, Uskup Hilarion Capucci, meninggal di Roma, Italia, dalam usia 94 tahun pada Minggu, 1 Januari 2017. Capucci dikenal sebagai pendukung perjuangan milisi Palestina melawan Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mendapat kabar menyampaikan rasa belasungkawa atas kematian Capucci. Abbas memuji perjuangan Capucci yang selama ini mempertahankan hak-hak warga Palestina.
Pada 1965, Capucci menjadi pendeta tinggi dari komunitas kecil Katolik Yunani Melkite di Israel. Sebagai pemuka agama, Capucci melakukan perjalanan melintasi perbatasan Libanon-Israel tanpa harus melalui pemeriksaan ketat atau inspeksi.
Namun, pada 8 Agustus 1974, Capucci yang sedang dalam perjalanan mengendarai mobil di Nazareth, Israel, dihentikan paksa oleh petugas keamanan setempat.
Dia kedapatan menyembunyikan sejumlah senjata, yaitu 4 senapan Kalashnikov, 2 pistol, 220 pound dinamit, dan beberapa detonator atau bahan peledak.
Capucci sempat dibebaskan, tapi akhirnya ditahan 10 hari kemudian. Dia dituduh sebagai mata-mata penghubung antara faksi dominan Organisasi Liberal Palestina dan sel gerilya di West Bank.
Pihak keamanan setempat mengatakan Capucci terlibat penyelundupan emas, wiski, dan televisi di perbatasan.
Cappuci, menurut aparat penyelidik Israel, terlibat dalam merancang peluncuran tiga roket Katyusha ke arah Yerusalem saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry A. Kissinger berkunjung ke kota itu pada Mei 1974. Ketiga roket tersebut ditemukan sebelum diluncurkan.
Cappuci menjadi pejabat gereja Kristen tertinggi yang pernah didakwa Israel dengan kejahatan seperti itu, termasuk menangkapnya. Pemimpin PLO Yaser Arafat menyebut penangkapan Cappuci sebagai kejahatan mengerikan. Adapun Vatikan mengenangnya sebagai duka yang sangat besar.(*)
Tempo.co