Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung Ade Utami Ibnu berjanji akan berbicara langsung kepada Gubernur Lampung Ridho Ficardo soal progres pengusulan eks Residen Lampung Mr Gele Harun sebagai pahlawan nasional.
Pasalnya, batas waktu pengajuan usul ke Kementerian Sosial adalah akhir Maret. Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah atau TP2GD beberapa bulan lalu sudah merampungkan hasil verifikasi kelayakan kedua tokoh Lampung itu untuk diajukan Gubernur ke Kementerian Sosial. Namun, hingga kini publik belum me dapat informasi terbaru perihal itu.
“Insya Allah saya akan bicara dengan Gubernur. Kami mengapresiasi jika ada usulan ini. Ini kan buat kebanggaan Lampung juga. Selama ini kita hanya tahu Radin Intan II sebagai pahlawan nasional,” ujarnya kepada jejamo.com, Kamis, 9/3/2017.
Sebelumnya mewakili Fraksi PKS, Ade Utami Ibnu mendesak Pemerintah Provinsi serius dalam mengurus pengajuan usul pahlawan nasional atas nama Mr Gele Harun dan KH A Hanafiah kepada Kementerian Sosial.
Pasalnya, akhir Maret adalah tenggat pengajuan usulan itu. Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah atau TP2GD sudah melakukan verifikasi dan menyerahkan kepada Gubenur Lampung Ridho Ficardo.
Mr Gele Harun sendiri adalah acting resident Keresidenan Lampung semasa agresi militer II Belanda pada 1948-1949. Ia memimpin pemerintahan darurat Keresidenan Lampung di Way Tenong Lampung Barat.
Sarjana hukum lulusan Universitas Leiden Belanda itu tahun 2016 sudah dianugerahi Pahlawan Daerah oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama KH A Hanafiah.
Usulan menjadi pahlawan nasional pertama kali diajukan sesepuh Nahdlatul Ulama Lampung KH Arief Makhya. Arief Makhya pada tahun 2013 menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menjadikan Mr Gele Harun dan KH A Hanafiah sebagai pahlawan nasional dari Lampung. Semasa pemerintah darurat Keresidenan Lampung di bawah pimpinan Mr Gele Harun, Arief Mata adalah salah seorang staf penerangan atau semacam humas.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com
