Jejamo.com, Lampung Tengah – Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri membuka musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang Kabupaten Lampung Tengah 2017 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pamerintah Daerah (RKPD) tahun 2018, di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Kamis kemarin, 23/3/2017.
Bachtiar Basri menegaskan, apa yang menjadi program atau visi misi Bupati Lampung Tengah Mustafa harus dapat diterjemahkan dengan baik oleh dinas atau satuan kerja di kabupaten tersebut. Dengan begitu, kata dia, ada sinergitas baik yang akhirnya menjadi kunci terwujudnya program pembangunan.
“Lampung Telah telah memiliki pemimpin yang hebat dengan program yang tak kalah hebat. Namun, ini baru bisa diimplementasikan dengan baik ketika satker atau dinas dapat memahami lalu menindaklanjuti apa yang menjadi program Bupati. Sementara mengenai kerusakan jalan provinsi di Lampung Tengah, ini akan terus kami upayakan,” ujarnya.
Sementara Bupati Lampung Tengah Mustafa meminta agar ke depan perlu optimalisasi infrastruktur publik baik infrastruktur dasar maupun infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
“Terkait pembangunan infrastruktur, ke depan akan kami fokuskan ke jalan. Masih banyak jalan-jalan di Lampung Tengah yang rusak berat. Ini harus menjadi prioritas pembangunan. Dengan infrastruktur yang baik diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih baik lagi,” katanya.
Jalan di Lampung Tengah, kata dia, mencapai 3.000-an kilometer di mana sekitar 70 persennya masih rusak. Karena itu perbaikan jalan merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera direalisasikan. Pemkab Lampung Tengah juga mendorong Pemprov Lampung segera memperbaiki jalan-jalan provinsi di Bumi Beguai Jejamo Wawai.
Selain infrastruktur jalan, persoalan keamanan juga menjadi prioritas utama. Program ronda akan terus dijalankan untuk mewujudkan Lampung Tengah aman. Meski baru satu tahun dijalankan, ronda terbukti efektif menekan kriminalitas dan kejahatan di Lampung Tengah.
Jika ini dijalankan secara konsisten, Mustafa percaya target mewujudkan Lampung Tengah sebagai daerah zero kriminalitas dapat diwujudkan. “Jika Lampung Tengah aman mudah-mudahan dapat mendorong investasi dan akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Acara pembukaan musrenbang ini hanya dihadiri tiga orang anggota DPRD Lampung Tengah. Mereka adalah Wahyudi, Syamsudin, dan Joni Ardito. Para wakil rakyat Lampung Tengah sedang melaksanakan agenda jaring aspirasi masyarakat atau reses di daerah pemilihan masing-masing.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com