Bandar Lampung, jejamo.com-Pemerintah Provinsi Lampung berupaya menyusun rencana pendapatan daerah pada APBD tahun anggaran 2016 dengan prinsip kehati-hatian dalam mengefektifkan eksplorasi sumber-sumber penerimaan daerah.
Selain itu diupayakan meningkatkan pendapatan dalam koridor peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta tidak kontra produktif terhadap sektor riil di Provinsi Lampung.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bachtiar Basri dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung tentang penyampaian Raperda APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016 di Ruang Sidang DPRD Provinsi Lampung, Selasa 17/11/15.
Dalam Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal tersebut, Bachtiar Basri juga menyampaikan tema pembangunan Provinsi Lampung tahun 2016 adalah: “Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pelayanan Publik untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas.
Bachtiar Basri, menjelaskan, rencana target pendapatan daerah sebesar Rp5 triliun lebih atau meningkat 7,29 persen. Proyeksi penerimaan pendapatan daerah tersebut bersumber dari PAD sebesar Rp2 triliun lebih (meningkat 3,28 persen), dana perimbangan Rp1 triliun lebih (meningkat 15,25 persen) dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp1 triliun lebih (meningkat 4,33 persen) dari APBD tahun anggaran 2015.
Sementara, untuk belanja daerah dianggarkan sebesar Rp5 triliun lebih. Jumlah ini terdiri atas belanja tidak langsung sebesar Rp3 triliun lebih dan belanja langsung sebesar Rp2 triliun lebih.
Adapun potensi penerimaan pembiayaan daerah netto pada tahun 2016 diprediksi mencapai Rp8 miliar lebih.(*)
Laporan Widyaningrum, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya