Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Apresiasi Grab Bantu Digitalisasi UMKM Lokal

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. | Diskominfotik Lampung

Jejamo.com, Bandar Lampung – Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mewakili Gubernur Provinsi Lampung, mengapresiasi terobosan Grab di masa pandemi sebagai salah satu upaya menjalankan protokol kesehatan.

Menurutnya, melalui program ini, dapat melindungi penjual dan pembeli. “Pemerintah Provinsi Lampung juga senantiasa mendorong UMKM agar digitalisasi. Selama ini, UMKM memiliki hambatan atau kesulitan dalam memasarkan produknya,” ungkapnya.

Hadirnya Grab diBumi Lampung sangat membantu karena dapat memfasilitasi untuk menyambungkan antara produsen dengan konsumen. Selain itu, diperlukan adanya kolaborasi pemerintah dan swasta dalam meningkatkan peran UMKM sebagai penggerak sektor riil dan pilar perekonomian di Indonesia,” jelas Acara virtual press conference selasa 14/7/2020.

Virtual meeting juga dihadiri,
Ir. Pola Pardede, Assisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kota Bandarlampung yang mewakili Walikota Bandarlampung, Gunawan, S.E., Kepala Seksi Pengembangan Penguatan dan Perlindungan Koperasi Dinas UMKM, Provinsi Lampung, Richard Aditya, Head of West Indonesia, Grab Indonesia, dan Lionel Priyadi, M.A, Senior Economist, Tenggara Strategics.

Hari ini Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics juga mengumumkan studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Bandarlampung. Riset ini menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Bandarlampung. Mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

Peningkatan Pendapatan & Pemasukan. Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Bandarlampung yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 34% menjadi Rp56,3 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Bandarlampung meningkat 27% menjadi Rp9 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 57% mitra merchant GrabFood Bandarlampung juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya. Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Bandarlampung dengan peningkatan pendapatan hingga 81% menjadi Rp7,1 juta per bulan dan 144% menjadi Rp3,6 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab. Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. 28% mitra pengemudi GrabBike dan 14% mitra pengemudi GrabCar di Bandarlampung baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.

Akses Perbankan. Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. 72% mitra pengemudi GrabBike dan 79% mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp745 ribu hingga Rp1,6 juta. Sebagai tambahan, 58% dari mitra pengemudi GrabBike dan 77% mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.

Teknologi Membuka Kesempatan Usaha. Di Bandarlampung riset tersebut menjelaskan 13% mitra merchant GrabFood Bandarlampung terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 14% mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 23% mitra merchant GrabFood dan 5% agen GrabKios di Bandarlampung menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Lionel Priyadi, M.A, Senior Economist, Tenggara Strategics, mengungkapkan bahwa gig workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak. “Riset yang sudah dilakukan di Bandarlampung memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Bandarlampung. Kami melihat adanya peningkatan 10% dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para gig workers untuk menyambut era tatanan hidup baru.”

 

Grab For Good: Komitmen Grab Bagi Kota Bandarlampung dalam Menyambut Tatanan Hidup Baru

Grab telah meluncurkan Laporan Dampak Sosial 2019/2020 Edisi Kedua yang difokuskan pada dampak COVID-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya. Di Indonesia sendiri, Grab telah berkomitmen lebih dari Rp260 miliar untuk memerangi penyebaran virus COVID-19 dan menciptakan lebih dari 24 inisiatif baru di Bandarlampung, Grab telah menghadirkan 3 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi. Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan.

 

Ir. Pola Pardede, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kota Bandarlampung, yang mewakili Drs. H. Herman Hasanusi, M.M, Walikota Bandarlampung, sangat mengapresiasi langkah Grab dalam menunjang perekonomian rakyat Lampung dengan membantu para gig workers dan UMKM lokal. “Pemerintah kota Bandarlampung menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peluncuran program #TerusUsaha di kota Bandarlampung. Kami percaya bahwa UMKM memerlukan bekal cukup untuk memajukan perekonomian Indonesia. Digitalisasi diperlukan untuk memastikan UMKM dapat bersaing secara luas. Saat UMKM berkembang, sektor ini akan memberikan lebih banyak kesempatan dan peluang pekerjaan bagi lebih banyak orang.”

Populer Minggu Ini