Jejamo.com, Kota Metro– Wakil Wali Kota Metro Djohan meminta kepada pihak Bulog agar menetapkan harga beras yang tidak menyulitkan petani bila berkeinginan mendapatkan 10 hingga 20 persen pasokan beras dari petani Metro.
“Jangan sampai mematok harga yang lebih rendah kepada petani bila berkeinginan melakukan kerjasama,” ujarnya Kamis, 30/3/2017.
Namun demikian, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan petani Metro apakah mereka berkeinginan untuk bekerja sama dengan bulog atau tidak.
“Saya minta ada komunikasi antara Bulog dan petani karena mereka saling membutuhkan dalam menjaga ketahan panggan khususnya untuk daerah Kota Metro.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Metro Lusia Parijem mengatakan, langkah sebagai salah satu cara mendukung ketahanan pangan. Diharapkan para petani dapat berpartisipasi dengan menjual gabah ke Bulog.”Kita harap agar hasil panen padi jangan selalu dijual semua kepada tengkulak,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini harga gabah asalan belum di jemur yang diterima oleh bulog Rp3700 per kilogram.
“Kami berharap petani ikut membantu ketahanan pangan dengan menjual hasil produksi padi ke Bulog. Program tersebut juga sebagai antisipasi pemerintah agar harga gabah tidak rendah,” ujarnya
Sementara Mujimin, salah satu petani Metro Pusat mengaku, pihaknya tidak keberatan dengan menjual gabah atau hasil panen ke bulog. Selama harga stabil dan menguntungkan petani.
“Kita tidak ada masalah. Cuma teman-teman beberapa sudah ada kerjasama dengan pembeli. Itu mulai dari awal tanam. Dan kita juga punya lumbung untuk kepentingan bersama petani. Jadi tidak mungkin dijual semua,” pungkasnya.(*)
Laporan Aris Wartawan Jejamo.com