Jejemo.com, Bandar Lampung – Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2016, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menyampaikan data mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah Bandar Lampung.
Menurut Direktur Walhi Lampung Hendrawan, kerusakan lingkungan di Bandar Lampung nampak dengan adanya bencana seperti longsor dan banjir di beberapa wilayah.
“Kerusakan lingkungan itu sendiri disebabkan beberapa faktor seperti kerusakan bukit dan banyaknya pembangunan. Bukti di Bandar Lampung hanya tersisa tiga, ada beberapa bukit yang beralih fungsi menjadi perumahan,” ujar Hendrawan kepada jejamo.com.
Hendrawan mengatakan, untuk mengurangi kerusakan lingkungan di Bandar Lampung, para pemodal yang ingin membangun gedung atau melaksanakan pembangunan harus memiliki visi lingkungan.
Selain itu Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak asal mengeluarkan izin pembangunan yang dapat atau berpotensi merusak lingkungan.
“Kami juga mengimbau untuk penyelamatan bumi. Semua pihak harus terlibat dari masyarakat umum, mahasiswa dan pemerintah,” tandasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com