Jejamo.com, Bandar Lampung– Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Lampung mendesak Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat memperhatikan dan mengelola Taman Wisata Hutan Kera yang terletak di Kampung Tirtosari, Sumur Batu, Telukbetung Utara, Bandar Lampung dengan baik serta dapat mengembalikan habitatnya.
Direktur WALHI Lampung Hendrawan menjelaskan, seharusnya kalau status Taman Wisata Hutan Kera sebagai tempat wisata, pihak Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung harus mengelola dengan baik.
Apalagi menurutnya, tempat tersebut merupakan hutan cagar alam, jika dinas pariswita yang mengelola maka harus memberikan untuk kebutuhan asupannya.
“Pertanyaan kalau benar berdasarkan keterangan dari warga, monyet di sana tidak diberi makan, berarti tidak ada pengelolaan. Maka kami mempertanyakan, kami yakin tidak mungkin tidak ada anggarannya. Sekarang persoalannya anggaran itu digunakan atau tidak ? ujarnya kepada jejamo.com saat dihubungi via telepon, Rabu, 20/7/2016.
Hendrawan mengatakan, ratusan monyet Taman Wisata Hutan Kera sudah terbiasa diberi makan. Sehingga bila pasokan makannya terhenti, monyet tersebut akan mencari makan di rumah-rumah warga.
“Kami mendesak Pemerintah Kota Bandar Lampung bertanggungjawab penuh terhadap pengelolaan Taman Wisata Hutan Kera itu termasuk memberi makanannya,” tambahnya.
Lebih lanjut menurut Hendrawan, bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Dinas Pariwisata, tidak hanya memberi makan monyet saja, namun juga menjaga kesehatannya karena tempat itu sudah ditetapkan sebagai cagar alam.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com