Jejamo.com, Bandar Lampung – Dikenal sebagai sosok Walikota yang tegas dan tangguh, Herman HN curhat dihadapan 15 orang SMA Taruna Nusantara, Magelang.
Ia mengaku selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), menjabat sebagai wali kota adalah tugas yang paling berat.
Curhatan ala Dilan itu meluncur begitu saja saat salah satu siswa menanyakan suka dukanya menjadi pemimpin di Kota Bandarlampung.
”Kerjaan itu jangan mengenal nyerah, siang malam kuat-kuatin. Walaupun badan saya rasanya sudah nggak karuan, tapi tetap saya tunjukkan ke bawahan bahwa saya kuat,” kata Herman di ruang rapat walikota, kemarin.
Herman mengungkapkan, kunci utama menjadi sosok pemimpin yang baik adalah gigih bekerja.
“Jadi wali kota ini, siang malam kerjanya. Misalnya banjir, saya harus ada di situ, kebakaran juga di situ. Karena jadi pemimpin itu tanggungjawabnya dunia akhirat. Bisa saja saya cuek, masa bodoh dengan kebakaran, tapi hati saya nggak terima,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung ini mengaku kerap kali memarahi kepala dinas dan kepala badan.
Ia tak peduli jika ada yang tersakiti oleh kata-katanya, karena menurutnya ia melakukan semua itu untuk kebaikan.
”Masa bodoh amat mau ngedukunin saya, dukun saya ada juga. Dukun saya ampuh kok, dukun saya adalah Allah. Itu tadi kuncinya, salat lima waktu dan minta Allah supaya dikuatkan memimpin Kota Bandarlampung,” jelasnya.
Herman bahkan mengakui pernah ditegur sang istri, lantaran terlalu banyak memikirkan rakyatnya.
”Katanya lagi liburan saja masih mikirin kerjaan. Saya bilang ya bagaimana memang pekerjaan saya, bubar kalau nggak dipikirin. Tapi nggak apa-apa itu tanggungjawab saya,” tandasnya. []