Jejamo.com, Bandar Lampung– Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menginstruksikan seluruh Puskesmas di Bandar Lampung melakukan fogging masal di daerah endemis demam berdarah dengue (DBD).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukaraja Dr Jhoni Effensyah saat ditemui di ruangnya, Senin, (11/2/2019).
“Dua minggu lalu Wali Kota menginstruksikan kami melakukan fogging di daerah endemis dan tidak endemis. Itu sudah kami lakukan di Lingkungan 1 dan 2 Kelurahan Sukaraja yang endemis DBD,” ujarnya.
Menurut Jhoni, Kelurahan Sukaraja merupakan endemis DBB khususnya di Lingkungan 1.
“Tapi kami sudah melakukan fogging dan PSN serta penyuluhan kepada warga. Kami juga sudah pasang banner di lima titik kelurahan bahwa yang benar itu PSN dan 3M plus,” terangnya.
Masih kata Jhoni, setiap penyuluhan pihaknya selalu melibatkan Camat, Lurah dan Ketua RT setempat.
“Bahwa ini adalah siklus lima tahunan, pasti Indonesia ada peningkatan kasus ini. Tapi alhamdulillah belum ada kejadian sampai korban meninggal,” kata dia.
Ia mengungkapkan, fogging bersifat sementara, apalagi jika musim hujan pengaruh asap dari fogging tidak maksimal karena hilang terbawa hujan.
“Bagi warga yang ingin daerah di fogging cukup meminta surat dari ketua RT, itu saja sudah cukup kami bisa lakukan fogging,” ungkapnya.
Dia menambahkan, menggunakan alat fogging tidak bisa sembarangan. Dikarenakan bahan dan peralatan fogging menggunakan dana negara.
“Kita kan beli solar dan bahan kimia buat fogging pakai uang negara, kalau tidak ada dasar dari permintaan masyarakat berarti kita bisa kena masalah,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
