Jejamo.com, Kota Metro – Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengapresiasi gerakan gotong-royong masyarakat di lingkungan Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, yang merenovasi hunian salah seorang warga.
Wahdi mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan hasil swadaya masyarakat di kelurahan setempat. Dia mengapresiasi gerakan kolaborasi antara lurah dan camat bersama Forum Sebar dalam kegiatan sosial kemasyarakatan itu.
“Itu gerakan yang bagus, juga bentuk kepedulian warga kepada tetangganya. Mereka membantu bahkan juga ada anak-anak Pramuka SMP lo di sana yang juga ikut membantu. Tentu saya sangat mengapresiasi. Bantuan itu kan tidak melulu soal uang, tenaga pun bisa jadi sangat membantu,” kata Wahdi, Selasa, 1/8/2023.
Ia juga menyebut Pemkot Metro siap membantu memenuhi apabila nantinya ada kekurangan material bangunan. Wahdi meminta lurah setempat untuk mencatat apa saja kekurangan dalam pembangunan rumah tersebut.
Wahdi yang datang dengan didampingi Camat Metro Selatan Fajar Riatama, Kepala Bappeda Anang Risgiyanto, dan Lurah Rejomulyo Margono, secara simbolis memberikan batuan bedah rumah kepada Sobri, warga RT 07/RW 02, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan.
Di tempat yang sama, Camat Metro Selatan, Fajar Riatama, menjelaskan bantuan bedah rumah merupakan hasil swadaya masyarakat yang ingin turut serta membantu warga kurang mampu di lingkungan sekitarnya.
“Ya, itu gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Kalau saya bersama Pak Lurah ini sifatnya menggerakkan warga untuk gotong-royong, membangun rumah ini,” jelasnya.
Menurut Fajar, ada tiga aspek yang diperhatikan sebelumnya pada saat bantuan bedah rumah ini akan disalurkan.
“Pertama, warga yang akan dibantu harus mau. Kemudian, penerima bantuan juga harus memiliki persiapan dan ketiga penerima bantuan juga harus mau bekerja keras,” ungkapnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa dalam hal ini pihaknya hanya membantu, bukan membangun total. Pun tidak semua warga akan mendapat bantuan serupa karena nantinya bakal disesuaikan dengan kebutuhan warga masing-masing.
“Harus siap itu artinya penerima harus sudah memiliki tabungan sebelumnya. Karena kita ini sifatnya hanya membantu, bukan membangunkan rumah. Jadi yang menerima juga harus ada persiapan. Jangan sampai nanti pembangunannya berhenti di tengah jalan,” terangnya.
“Tapi mungkin nanti tidak semua bantuannya berupa bedah rumah juga. Disesuaikan dengan kebutuhan warga yang akan dibantu,” tukasnya.
Ke depan, imbuh Fajar, pihaknya akan berupaya agar gerakan sosial kemasyarakatan untuk membantu warga kurang mampu itu bisa konsisten dilakukan.(*) (Anggi)