Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Resmikan Rumah Warga Minang Korban Tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah)(berkopiah) meresmikan Rumah warga Minang Korban Tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan. | Dokumentasi

Jejamo.com, Lampung Selatan – Menjelang satu tahun kejadian tsunami yang menerjang pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Wali Kota Padang beserta Kadis Sosial, Kabag Kesra, Wakil Ketua Baznas Kota Padang dan staf mengunjungi Desa Way Muli Timur untuk serah terima bantuan rumah warga Minang yang terdampak tsunami.

Menurut Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Priyanto Putro, tsunami yang menerjang kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa tidak terduga sebelumnya.

Hal ini dikarenakan adanya longsoran bawah laut Gunung Anak Krakatau (GAK).

Pascatsunami semua lokasi sulit diakses akibat tertutup puing-puing bangunan.

Bupati bersama Kapolda, Danrem dan Kodim semua bergerak untuk membuka isolasi. Puing-puing yang berserakan berhasil dibersihkan beberapa saat kemudian.

Pihaknya juga bekerjasama dengan DVI Polda Lampung untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia.

Berkaitan pembangunan rumah warga Minang oleh Pemkot Padang, pihaknya mengucapkan terima kasih atas perhatian yang luar biasa untuk suku Minang di Lampung Selatan.

Harapannya, silaturahmi tersebut membawa kebaikan untuk Warga Way Muli. Ia juga menyampaikan salam dan terima kasih dari Bupati Lampung Selatan atas segala bantuan yang sudah diberikan Pemerintah Kota Padang.

“Saat ini ada 6 warga yang masih dalam perawatan, untuk rumah rusak berat dan hancur terdapat 532 unit. Selain itu rumah rusak ringan dan sedang total keseluruhan 817 unit. Pemda sudah membangun Huntara di bagian Way Muli Timur dihuni 122 kepala keluarga,” jelasnya.

Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Padang, mengatakan hal yang sama dirasakan masyarakat Kota Padang atas gempa tahun 2009.

Akibat kejadian tersebut terdapat kerusakan rumah hingga lebih dari 400.000 unit dengan korban jiwa di atas 1.200 jiwa.

Menurutnya, perhatian masyarakat Indonesia dan dunia yang membuat tingkat kedermawanan masyarakat Kota Padang terus meningkat hingga saat ini.

Lanjut Mahyeldi, masyarakat Kota Padang cepat merespons kejadian bencana alam baik di Indonesia dan dunia dengan kegiatan penggalangan dana.

Untuk saat ini sedang berjalan penggalangan dana untuk gempa Maluku dan konflik Wamena.

“Setiap Lebaran semua menggalang dana untuk bantuan dunia islam dan bantuan bencana,” jelasnya.

Selain itu pihaknya juga menggandeng lembaga kemanusiaan seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Baznas Kota Padang untuk membantu korban bencana alam, Rohingya, Uighur dan lainya.

Pihaknya menggandeng ACT karena sudah mempunyai perwakilan lengkap di Indonesia dan luar negeri.

Kata dia, Indonesia mempunyai kelebihan potensi alam yang melimpah seperti pertanian dan perkebunan, namun memang mempunyai potensi bencana alam.

Hal ini yang mendasari pihaknya terus mengajak dermawan dan peduli terhadap kejadian bencana alam.

“Ada 8 unit yang kita bantu, ini merupakan bukti rasa merasakan musibah, karena kami tahun 2009 juga merasakan hal yang sama. Pembangunan ini kerja sama Pemerintah Kota Padang, ACT Sumatera Barat, ACT Lampung dan Baznas Kota Padang. Ini semangat kekompakan berbangsa dan bernegara,” jelasnya dalam rilis. []

Populer Minggu Ini