Jejamo.com, Bandar Lampung – Durian yang diberikan cuma-cuma kepada tamu undangan dan warga yang hadir di Festival Durian 2017 menjadi rebutan. Kendati saling berebut buah dengan rasa dan aroma khas tersebut, tak ada warga yang mengalami cedera.
Dalam Festival Durian 2017 yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Lampung di Tahura Wan Abdul Rachman, Kamis, 20/7/2017, durian disusun di dinding yang terbuat dari kayu dan tripleks berbentuk mahkota siger. Sebagian durian juga ditempatkan di balai bambu yang dibuat panitia penyelenggara. Tak hanya durian, hasil hutan lain seperti petai, manggis, dan pisang juga dipajang untuk memeriahkan festival.
Usai acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, para tamu undangan dan warga yang hadir dipersilakan menikmati durian yang tersedia. Awalnya pengambilan durian berjalan tertib. Namun, tak berselang lama durian-durian itu menjadi bahan rebutan. Suasana riuh dapat diredam anggota TNI yang hadir dalam festival durian.
Meski sempat memperebutkan durian, tak ada laporan warga yang mengalami cedera. Yang ada hanya beberapa warga yang kecewa lantaran tidak kebagian durian yang matang. Mereka menemukan beberapa durian yang masih mentah atau sudah busuk.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com