Jejamo.com, Kota Metro – Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan saluran irigasi tersier di lingkungan RW 09, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Jumat, 4/11/2022.
Saluran irigasi tersier yang berada di lingkungan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Terdapat tumpukan sedimen berupa lumpur yang telah bercampur dengan sampah, teksturnya telah mengeras seperti tanah. Kemudian, di beberapa bagian, dinding saluran irigasi yang mengalir menuju persawahan itu juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ketua RW 09, Indarsyah mengatakan gerakan masyarakat itu diinisiasi pihaknya, lantaran permohonan pengerukan sedimen yang diajukan ke sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, tak kunjung mendapat tanggapan positif.
“Gotong-royong dengan warga itu sudah sering kami lakukan, rutin ada agendanya. Lapor sudah sering, cuma ya lapor-lapor aja. Pernah lapor dengan orang PU waktu itu, pernah juga ada petugas dari LH ke sini. Tapi ya beginilah, kayak gak digubris,” ucapnya kepada Jejamo.com, Jumat, 4/11/2022.
Indarsyah mengungkapkan, kondisi irigasi tersier itu memang sudah lama seperti itu. Sering ditemukan sampah, lantaran saluran tersebut melintas di sepanjang permukiman warga yang pembangunannya semakin padat, berbanding terbalik dengan kesadaran untuk peduli lingkungan.
“Banyak sampah rumah tangga, dari lingkungan atas sana, menumpuk semua di sini, di bawah gorong-gorong Jalan Diponegoro ini. Memang, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan, supaya lebih peduli dengan lingkungan,” ungkapnya.
“Kalau begini, kan yang susah warga sini juga akhirnya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, tokoh pemuda lingkungan setempat, Adi Saputra (31) mengaku kesal lantaran sampah sering menumpuk di saluran irigasi tepat di samping rumahnya.
“Entah harus gimana, gak tau cara ngadu ke pemerintah. Keluarga saya mulai dari saya, bapak, adik bahkan ibu setiap hari angkat sampah-sampah dari comberan ini! Mau nyalahin siapa juga bingung, gak enak sama tetangga kan,” cetusnya.
Adi menunjuk salah satu ruas Jalan Diponegoro yang rusak sebagai salah satu penyebab menumpuknya sampah di saluran air, sebab menurutnya, tepat di bawah jalan rusak itu ada saluran air.
“Itu di depan ada jalan rusak, pas dibawahnya itu kan aliran air ini, mungkin itu bikin nyumbat juga, maka jadi numpuk di samping rumah,” tandasnya.(*)[Anggi]