Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Warga Jalan Prajurit Tanjungbaru Kedamaian Khawatir Serbuan Hama Ini, Bikin Gatal dan Kulit Merah

Warga menunjukkan hasil tangkapan hama ulat bulu, Jumat, 3/2/2017. | Andi Apriyadi/Jejamo.com
Warga menunjukkan hasil tangkapan hama ulat bulu, Jumat, 3/2/2017. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung –  Sejumlah warga Jalan Prajurit 1, Gang Anggrek, RT 02, Lingkungan 03, Kelurahan Tanjungbaru, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, digegerkan serangan hama ulat bulu.

Asal hama ulat bulu tersebut belum diketahui asalnya dari mana. Namun, warga menduga, ulat itu berasal dari pohon lamtoro atau petai cina yang tumbuh di atas bangunan bekas sarang walet dekat permukiman warga.

Kasma (58), warga sekitar, menjelaskan, ribuan serangan hama ulat bulu sudah empat hari berada di kediamannya. Akibatnya, dia bersama keluarga panik dan takut akan serangan hama tersebut.

“Awalnya ulat bulu itu enggak banyak, hanya 5 sampai 10 ekor. Terus saya matikan dengan diinjak-injak. Saya juga diam-diam saja karena awalnya cuma sedikit. Tapi, semakin lama makin banyak,” ujarnya kepada jejamo.com saat ditemui di kediamannya, Jumat, 3/2/2017.

Karena ulat bulu itu semakin banyak dan sampai masuk ke dalam kamar dan beberapa ruangan di rumah, Kasma bersama keluarga merasa resah.

“Akibatnya saya bersama keluarga tidak dapat tidur karena sampai masuk kamar juga. Takutnya nanti ulat itu masuk ke dalam kuping. Dampak terkena ulat itu juga gatal-gatal,” paparnya.

Hal senada disampaikan Rere Rahayu (45), warga sekitar. Ia mengatakan, awalnya hama ulat bulu yang menyerang sejumlah permukiman warga sejak empat hari ini tidak sebanyak sekarang.

“Tadinya enggak banyak, terus kalau lihat ulat itu saya matikan. Tapi, semakin lama semakin banyak saja ulat ini. Bingung ulat ini berasal dari mana, Kemungkinan ulat itu berasal dari pohon lamtoro di atas bangunan sarang walet,” ungkapnya.

Sementara itu, Hasanah (53), warga sekitar, mengungkapkan, dirinya menjadi korban akibat hama serangan ulat bulu tersebut.

“Tangan saya gatal-gatal terkena ulat bulu. Efeknya juga kulit memerah. Yang kami takutkan kena anak-anak,” kata dia.

Dia bersama warga lainnya meminta pihak kelurahan dan dinas terkait segera memusnahkan hama ulat bulu tersebut.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini